Opini

Menelisik Takdir Sejarah Calon Wali Kota Samarinda

Kaltim Today
29 Juli 2019 14:30
Menelisik Takdir Sejarah Calon Wali Kota Samarinda

Menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah, banyak tokoh memunculkan dirinya sebagai kandidat pemimpin Samarinda. Ada kalangan birokrat, pengusaha, anak pejabat, mantan pejabat, kolega pejabat, ex calon anggota legislatif bahkan masih banyak sebutan lain. Terlebih pasca terpilihnya Barkati sebagai Wakil Walikota Samarinda. Kontestasi menjadi menarik karena tak ada incumbent, mirip dengan pemilihan presiden 2024 mendatang.

Beberapa kandidat yang muncul seperti Andi Harun yang terpilih kembali duduk di “Karang Paci” dari daerah pemilihan Samarinda. Dia tampaknya punya kans dan peluang besar untuk maju sebagai kandidat bakal calon wali kota dengan jaringan Partai Gerindra dan Ormas Pemuda Pancasila. Basis suara yang pernah didapatkan sejak pemilu 2010 menjadi pengungkit yang meledakkan semangatnya untuk maju.

Ketua Gerindra Kaltim, Andi Harun.
Ketua Gerindra Kaltim, Andi Harun.

Apalagi secara usia Andi Harun masih tergolong muda, sekira 48 tahun. Dengan background sebagai politisi terpilih sebanyak 5 kali pemilu melalui 4 partai, dia nyaris sempurna sebagai politisi kawakan dengan segala kepiawaiannya. Bahkan terakhir, dia berhasil menjadi pemegang kendali partainya Prabowo hanya selang beberapa pekan sebelum terjadi turbulensi di tubuh Partai Gerindra Kaltim. Patut diperhiungkan.

Kandidat kuat lainnya ada Sarwono. Mantan Ketua DPD PKS Samarinda ini punya talenta sebagai pemimpin Samarinda. Pembawaanya yang kalem, senyumnya yang khas, pergaulannya yang luas semakin menambah bobot kelayakannya sebagai kandidat walikota potensial.

Apalagi pria beristerikan Banjar Kutai ini sudah menyatakan kesiapannya maju sehingga lengkap lah khazanah sebagai putera daerah yang wajib ikutserta kontestasi yang sudah ramai bergulir. Mana tahu sejarah berpihak kepada. Ini adalah ikhtiar sebagai kandidat.

Wakil Ketua DPRD Samarinda, Siswadi.
Wakil Ketua DPRD Samarinda, Siswadi.

Lain lagi dengan Siswadi yang juga kader tulen PDI Perjuangan. Nyaris tanpa tanding di partainya, dia 4 kali berturut turut terpilih sebagai anggota dewan. Bahkan menjadi pimpinan dewan 3 kali berturut turut dengan sekali menjadi ketua dewan. Hal itu cukup melambungkan namanya sebagai politisi banteng tak tergoyahkan.

Kandidat lain yang patut dapat perhatian ada Yusan Triananda. Putera H Rusli Masroen ini adalah salah satu pewaris bisnis Hotel Mesra yang pernah mengenyam pendidikan di IT Dortmun, Jerman. Kali ini, seolah dia ingin membalas takdir yang pernah dijalani saudaranya, dr. Dani yang juga pernah maju menjadi kandidat Wali Kota Samarinda namun gagal.

Bermodal jaringan sekolah Bunga Bangsa, dia ingin merintis takdirnya dalam dunia politik. Mungkin pengalaman sebagai politis masih belia, namun jam terbang bisnis dalam dan luar negerinya patut diperhitungkan. Mungkin pengalaman itu yang ingin diaplikasikan dalam membangun Samarinda.

Ketua DPC Demokrat Samarinda, Viktor Yuan.
Ketua DPC Demokrat Samarinda, Viktor Yuan.

Kandidat berikutnya ada Viktor Yuan. Namanya sangat familiar di media sejak memegang kendali sebagai Ketua Demokrat Samarinda. Apalagi Viktor juga sempat memimpin KNPI Kaltim meski penuh kisruh yang secara tak langsung juga melambungkan namanya di media. Terlebih lagi saat ini, Viktor menjadi salah satu pemegang estafet kepemimpinan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang pastinya diharapkan bisa memegang kendali Kota Samarinda. Akankah Viktor senasib seperti Jaang? Kita lihat respon masyarakat nanti di pilkada.

Wakil Wali Kota Samarinda terpilih, Barkati.
Wakil Wali Kota Samarinda terpilih, Barkati.

Yang juga patut diperhitungkan adalah Barkati. Wakil Wali Kota Samarinda terpilih ini sudah menyatakan diri siap ikut dalam kontestasi Pilkada 2020. Modal keterpilihan sebagai wakil wali kota 25 Juli lalu melalui voting di DPRD Samarinda, membuatnya semakin percaya diri. Sebagai Ketua Ormas Kopasti Gepak dan keturunan Banjar Kutai, Barkati punya poin lebih. Apalagi posisinya saat ini memberinya peluang besar untuk menggalang dukungan lebih luas dari masyarakat, melalui agenda agenda pemerintah.

Sebenarnya masih ada nama lain yang “wait and see” seperti Ridwan Tassa, Sugeng Chairudin, juga Alpad Syarif dan Saefudin Zuhri.

Siapakah kandidat yang akan dipilih dalam takdir sejarah Samarinda? Hanya Allah dan warga Samarinda yang tau pemimpin yang layak untuk mereka. Terus perhatikan dan lihat track record semuanya kandidat agar masyarakat Samarinda tak merasa “beli kucing dalam karung”. (*)



Berita Lainnya