Daerah

Wali Kota Samarinda Tinjau Bantaran Sungai Karang Mumus, Siapkan Rencana Penataan Ulang Termasuk Zona UMKM

Kaltim Today
12 Juli 2025 19:03
Wali Kota Samarinda Tinjau Bantaran Sungai Karang Mumus, Siapkan Rencana Penataan Ulang Termasuk Zona UMKM
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau zona UMKM di sekitar Taman Cerdas PKK. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, meninjau langsung kawasan bantaran Sungai Karang Mumus yang berada di sekitar Taman Cerdas PKK, Sabtu (12/7/2025). Dalam peninjauan itu, ia menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menyiapkan rencana penataan ulang kawasan, termasuk mengatur ulang zona UMKM serta memperkuat pendekatan baru dalam pengelolaan sampah berbasis hulu.

Andi Harun menyebutkan, wilayah tersebut memiliki potensi besar sebagai ruang publik apabila ditata secara optimal. Bahkan, ia membuka wacana penataan hingga terhubung dengan kawasan Universitas Mulawarman (Unmul).

“Kita akan melakukan penataan di sekitar sini. Ini aset kita, dan kemungkinan juga kita akan membuat pengembangan lagi, menembuskan dari sini sampai ke Unmul,” ujarnya.

Dari hasil peninjauan di lapangan, ia menyoroti kondisi di sisi belakang Yayasan Asih Manuntung yang dinilai cukup rawan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ia akan mengumpulkan perangkat daerah terkait untuk mulai menyusun desain penataan ulang kawasan. 

“Saya tadi sempat masuk ke dalam, khususnya di belakang sisi yayasan Asih Manuntung. Itu agak sebat dan berpotensi menjadi tempat yang tidak kita kehendaki. Minggu depan setelah masuk kantor, saya akan panggil OPD terkait untuk mulai membuat desain penataan ulang di sisi ini,” tegasnya.

Selain penataan ruang publik, ia juga memastikan bahwa area UMKM yang berada di sekitar Taman Cerdas PKK akan masuk dalam rencana penataan. Ia mengatakan bahwa konsep penataan akan mengarah pada sentra kawasan UMKM lengkap dengan area parkir, booth, serta sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi.

“Kita sudah punya gagasannya. Kita akan tata apakah ada tempat tersendiri, bentuknya booth atau mini sentra kawasan. Termasuk lokasi parkir dan sistem penanganan sampahnya,” ujarnya.

Andi Harun juga menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah, khususnya oleh para pelaku usaha di ruang publik. Ia mengajak para pedagang untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan dan tidak sepenuhnya menggantungkan pada sistem pengangkutan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

“Kita berharap para pedagang itu juga bertanggung jawab pada sampahnya masing-masing. Paradigma baru pengelolaan sampah adalah bagaimana sampah bisa diselesaikan di hulunya, tidak semuanya harus ke TPA,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Pemkot Samarinda saat ini tengah membangun sistem pengelolaan berbasis sanitary landfill sesuai arahan pemerintah pusat. Untuk mendukung keberhasilan transformasi pengelolaan sampah tersebut, ia mengimbau partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam penerapan pola hidup bersih dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan.

“Kalau kita semua bergerak bersama, seperti hotel, perumahan, dan warung-warung, punya tempat sampah sendiri dan tidak cuma masukkan ke kresek lalu diangkut ke TPS, maka pengelolaan sampah kita akan jauh lebih baik,” pungkasnya.

[NKH | RWT]



Berita Lainnya