Samarinda
Mobile JKN Permudah Peserta BPJS Kesehatan di Era Digital
Kaltimtoday.co - Untuk memastikan implementasi antrean online berjalan dengan baik, Deputi Direksi BPJS Kesehatan wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantang Tengah dan Kalimantan Utara, Prio Hadi Susatyo meninjau ke Klinik Media Farma Samarinda, Rabu (9/3/22).
Prio menjelaskan implementasi antrean online merupakan salah satu kebutuhan mesyarakat di era digital dan menjadi salah satu komitmen antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang bertujuan untuk memudahkan peserta yang akan menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan. Dengan jumlah kepesertaan JKN-KIS yang terus bertambah, dirinya menyebut pelayanan terhadap fasilitas kesehatan, baik di tingkat pertama maupun tingkat lanjut juga harus mengalami peningkatan.
“BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan memiliki komitmen bersama untuk mengembangkan layanan berbasis digital yang bertujuan memberikan kemudahan akses layanan bagi peserta," ungkap Prio.
Prio menjelaskan nomor antrean online dapat diambil melalui aplikasi Mobile JKN tanpa harus datang langsung ke faskes, sehingga peserta dapat memperkirakan waktu untuk datang ke faskes. Hal tersebut tentu akan mengurangi waktu tunggu peserta di faskes.
“Tentu pasien akan lebih senang apabila tidak lama menunggu untuk dilayani oleh dokter di faskes. Kami berharap layanan antrean online ini dapat memberikan kepuasan kepada peserta,” ujar Pri
Sementara itu Pimpinan Klinik Media Farma, Ani Widyastuti menuturkan kliniknya telah menggunakan antrean online yang terhubung dengan aplikasi Mobile JKN. Menurut Ani, salah satu keuntungan menggunakan antrean online bagi faskes adalah tidak terjadi penumpukan pasien pada satu waktu.
“Tidak menumpuknya pasien memberikan keuntungan tersendiri bagi pengelola klinik, karena apabila menumpuk otomatis kita harus menyediakan ruangan tunggu dan tempat parkir pasien yang lebih luas bagi pasien,” papar Ani.
Namun menurut Ani implementasi antrean online membutuhkan proses, karena belum semua peserta memiliki aplikasi Mobile JKN. Kini pihaknya selalu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pasien untuk menggunakan antrean online karena tidak semua pasien dapat menggunakan teknologi.
“Tidak semua pasien memahami penggunaan smartphone, sehingga perlu diarahkan dulu bahkan sampai kita bantu download aplikasinya dan ajarkan cara menggunakannya. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ujar Ani.
Ia berharap seiring dengan berjalannya waktu akan lebih banyak masyarakat yang memahami teknologi, sehingga pemanfaatan antrean online terus meningkat dan memberikan kepuasan kepada peserta terhadap layanan di fasilita kesehatan.
“Kami berharap seluruh masyarakat dapat menggunakan kemudahan yang telah disediakan. Saya yakin apabila peserta telah mencoba dan merasakan manfaat dari antrean online ini akan terus menggunakannya karena sangat membantu dalam mengurangi waktu tunggu dan memerikan kepastian layanan,” tutupnya.
[EJ | RWT | ADV BPJS KESEHATAN]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Tarif Iuran KRIS BPJS Kesehatan Masih Dievaluasi, Penetapan Baru Paling Lambat 1 Juli 2025
- KRIS BPJS Kesehatan: Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Setara dan Berkualitas
- Aturan KRIS BPJS Kesehatan, Ini 12 Persyaratan Baru Kelas Rawat Inap Standar
- Apa Saja Kriteria Fasilitas KRIS? Perubahan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Per 30 Juni 2025
- Ketahui 19 Layanan Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan