Samarinda

Orangtua Malas ke Posyandu Picu Stunting di Samarinda, Kepala DPPKB: Terbuai Covid-19

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 05 Mei 2023 18:21
Orangtua Malas ke Posyandu Picu Stunting di Samarinda, Kepala DPPKB: Terbuai Covid-19
Rembuk stunting di Gedung Bapedalitbang Balai Kota Samarinda (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rangka menuntaskan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP PKK) Samarinda menggelar rapat persiapan rembuk stunting di tingkat Kota Samarinda. 

Rapat persiapan tersebut dilaksanakan di Gedung Bapedalitbang (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan) Balai Kota Samarinda pada Kamis (4/5/2023).

Salah satu pemicu permasalahan stunting di Samarinda adalah turunnya minat orangtua membawa anaknya ke posyandu. 

Kepala DPPKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan bahwa, pandemi menjadi pemicu turunnya minat orangtua untuk membawa anaknya ke posyandu. 

Kepala DPPKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani. 

"Minat orangtua ke posyandu masih kurang, mungkin karena terbuai oleh Covid-19 kemarin. Semenjak pandemi memang posyandu tutup, namun ini mulai aktif kembali, tapi minat orangtua untuk membawa anaknya ke posyandu kurang maksimal di tahun ini," ujarnya.

Rembuk sunting tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi, hingga pemaparan data-data terkait kendala stunting, sekaligus antisipasi dalam menekan angka stunting di Samarinda.

"Ini sebenarnya persiapan untuk rembuk stunting di tingkat kecamatan tahun 2023, sehingga kita punya pemahaman yang sama, apa sih yang kita inginkan dalam rembuk stunting ini," tutur Ayu .

"Ada diskusi dari puskesmas, keluarga mitra kerja, semua membawa laporan dan data terkait kendala dan penanganan stunting itu sendiri. Nantinya, laporan tersebut akan dibawa ke tingkat kota," tambahnya.

Ayu berharap, dengan adanya Rembuk Stunting ini, bisa berkoordinasi secara baik antara TPPS Kota Samarinda dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan stunting.

“Agar anak-anak di sini bisa terhindar dari dampak buruk stunting yang menggangu kesehatan dan perkembangan anak usia dini," tutup Ayu.

Dari data yang dihimpun oleh Kaltimtoday.co, Samarinda menempati peringkat kedua sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Kaltim, yaitu sebesar 25,3%. 

Berikut prevalensi balita stunting di Kaltim berdasarkan kabupaten/kota pada 2022 melalui databoks:

Kabupaten Kutai Kartanegara: 27,1%
Kota Samarinda: 25,3%
Kabupaten Pasar: 24,9%
Kabupaten Kutai Timur: 24,7%
Kabupaten Kutai Barat: 23,1%
Kabupaten Panajam Paser Utara: 21,8%
Kabupaten Berau: 21,6%
Kota Bontang: 21%
Kota Balikpapan: 19,6%
Kabupaten Mahakam Hulu: 14,8%

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya