Daerah

PAD 2026 Ditarget Naik hingga 20 Persen, Pemkot Samarinda Andalkan Perputaran Ekonomi

Nindiani Kharimah — Kaltim Today 29 Desember 2025 19:52
PAD 2026 Ditarget Naik hingga 20 Persen, Pemkot Samarinda Andalkan Perputaran Ekonomi
Pasar Pagi yang diyakini Pemkot Samarinda sebagai salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Samarinda menancapkan target kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 15 hingga 20 persen persen pada 2026. Meski target tersebut telah dikunci melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Pemkot berjanji peningkatan PAD tidak dengan menaikkan pajak yang membebankan masyarakat. Strategi yang dipilih adalah melalui penguatan perputaran ekonomi dan pembenahan wajah kota agar lebih menarik bagi pendatang.

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menegaskan bahwa peningkatan PAD harus ditempuh dengan pendekatan yang elegan. Menurutnya, perputaran uang dari sektor perdagangan dan pariwisata menjadi tumpuan utama.

“Target PAD 15–20 persen itu bukan menekan masyarakat. Ini cara halus. Kita tingkatkan pendapatan dengan mendatangkan orang. Kita poles Teras Samarinda. Orang datang, belanja, menginap, transportasi dipakai, semuanya berputar. Itu yang kita kejar,” ujar Marnabas kepada Kaltim Today.

Ia menyebut Pasar Pagi sebagai salah satu lokomotif transaksi terbesar di Samarinda. “Kenapa kita fokus Pasar Pagi? Karena perputaran uangnya tinggi sekali. Keramaian di sana harus kita maksimalkan, karena dampaknya langsung ke PAD,” jelasnya.

Geliat kunjungan ke Samarinda, kata dia, selalu memicu efek domino. “Kalau keramaian kota meningkat, hotel-hotel pasti penuh. Orang makan di warung, belanja kuliner, lalu butuh transportasi. Semua sektor bergerak bersamaan,” katanya.

Pengalaman Pemkot saat menghadapi isu efisiensi Tambahan Penghasilan Daerah (TKD) beberapa bulan lalu, menurutnya, menjadi bukti pentingnya mitigasi dini. “Saat isu pemotongan TKD, Wali Kota sudah lebih dulu mengumpulkan kami untuk memetakan langkah antisipasi. Ketika kebijakan itu turun, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan,” ungkapnya.

Salah satu rencana besar yang diproyeksikan mengerek PAD adalah pembangunan bianglala di Teras Samarinda dengan anggaran sekitar Rp5 miliar. “Di Kalimantan belum ada yang besar. Kita mau bikin seperti di Thailand. Jangan lihat biayanya, lihat bagaimana orang akan tersedot ke Samarinda. Ini akan jadi yang pertama dan terbesar di Kalimantan,” bebernya.

Selain pembenahan destinasi, Pemkot juga berencana mengoptimalkan bantuan pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) melalui lobi untuk program strategis, termasuk jargas dan bantuan sekolah. 

“Seperti jargas sudah berjalan, sekolah terpadu dan sekolah rakyat juga mendapat bantuan. Itu bagian dari trik memperkuat PAD dari fondasi ekonominya,” jelasnya.

Instruksi efisiensi anggaran telah diteruskan ke camat dan lurah agar perjalanan dinas yang tidak prioritas dikurangi. Namun, lobi anggaran ke pusat tetap dipersilakan. “Kalau untuk lobi DAK dan DAU ke pusat, itu investasi. Silakan saja.”

Marnabas juga menegaskan posisi Samarinda dalam ekosistem IKN. “Kita memanfaatkan IKN. Samarinda harus jadi mitra, bukan sekadar menopang,” tutupnya.

[RWT] 



Berita Lainnya