Internasional
Panglima Militer Myanmar Buka Suara, Klaim Kudeta Sah Secara Hukum
Kaltimtoday.co - Setelah melakukan kudeta akhirnya Jenderal Militer Myanmar, Min Aung Hlaing buka suara.
Dia menegaskan, penggulingan pemerintah sipil Myanmar di bawah Aung San Suu Kyi tak bisa dihindarkan. Dia mengklaim mengambilalihan kekuasaan sah secara hukum konstitusi Myanmar.
"Setelah banyak permintaan, cara ini tak terhindarkan bagi negara dan itulah mengapa kami harus memilihnya," kata Min Aung Hlaing dikuti dari halaman facebook resmi militer Myanmar, Rabu (3/2/2021).
Jenderal Aung Hlaing saat ini tidak hanya memegang kendali eksekutif, tapi juga legislatif dan yudikatif di Myanmar.
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi dalam keterangan resminya mendesak militer Myanmar untuk membebaskan Suu Kyi, serta Presiden Win Myint dan semua anggota partai yang ditahan.
Partai juga menuntut militer untuk mengakui hasil Pemilu Myanmar 2020.
Sebagai informasi, kudeta militer Myanmar kembali mengakhiri satu dekade atau 10 tahun transisi dari pemerintahan militer ke demokratis. Kudeta ini mendapat kecaman Global, salah satunya dari Amerika Serikat.
Dalam keterangan resmi Gedung Putih, Presiden Joe Biden mengutuk kudeta militer Myanmar. Tak berhenti sampai disitu, Negeri Paman Sam juga berjanji akan menerapkan sanksi tegas terhadap pelaku kudeta militer Myanmar, yang dianggap merusak demokrasi yang selama ini diperjuangkan.
[TOS]
Related Posts
- Ahli Peringatkan Potensi Perang Saudara di Amerika Serikat Setelah Percobaan Pembunuhan Trump
- Dialog Antar Pimpinan Tinggi Militer, Indonesia-AS Komitmen Terus Perkuat Aliansi demi Keamanan dan Stabilitas Regional
- Berikut 11 Negara Koalisi AS yang Hadapi Kelompok Houthi di Laut Merah
- Etnis Rohingya: Fenomena Tubuh Tanpa Perlindungan Hukum
- Gelombang Pengungsi Rohingya di Indonesia: Respons Pemerintah, Dugaan TPPO, dan Langkah Pemulangan