Internasional
Partai Independen Pendukung Mantan Perdana Menteri Imran Khan Menang Pemilu di Pakistan
![Partai Independen Pendukung Mantan Perdana Menteri Imran Khan Menang Pemilu di Pakistan](https://kaltimtoday.co/wp-content/uploads/2024/02/massa-pendukung-partai-independen-jamaat-e-islami-yang-dipimpin-mantan-perdana-menteri-imran-khan-melakukan-protes-terhadap-penundaan-hasil-pemilu-ke-kpu-pakistan-di-karachi-sabtu-10-februari-2024-apap-65c8a0ca8b25d.webp)
Kaltimtoday.co - Penghitungan suara Pemilu Pakistan yang berakhir Minggu, 11 Februari 2024, telah memperlihatkan partai independen, yang memberikan dukungan kepada mantan Perdana Menteri Imran Khan yang saat ini mendekam di penjara, berhasil memenangkan 101 dari 264 kursi yang tersedia. Pengumuman hasil akhir ini tiba setelah penantian lebih dari 60 jam pasca pemungutan suara yang berakhir pada Kamis.
Penundaan pengumuman hasil pemilu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Pakistan, mempertanyakan integritas proses penghitungan suara. KPU Pakistan akhirnya mengumumkan bahwa partai independen telah mengungguli partai yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif, yang hanya berhasil mengamankan 75 kursi.
Dalam upaya membentuk pemerintahan koalisi, Nawaz Sharif menyatakan bahwa partainya sedang dalam pembicaraan dengan kelompok lain, menyusul kegagalan dalam meraih mayoritas suara. Sementara itu, partai PTI yang dipimpin oleh Imran Khan mengancam akan melakukan protes damai di seluruh negeri jika hasil penghitungan suara tidak diumumkan dalam waktu dekat, dengan beberapa protes kecil terjadi pada malam Sabtu, 10 Februari 2024.
Pemerintahan sementara Pakistan menjelaskan bahwa penundaan dalam pengumuman hasil disebabkan oleh masalah komunikasi akibat pemadaman internet seluler pada hari pemilu, serta pemadaman listrik yang dilakukan dengan alasan keamanan. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia dan pemerintah asing seperti Amerika Serikat.
Di media sosial X, seorang sekretaris partai PTI mengumumkan pembatalan protes umum namun menyerukan demonstrasi di kantor pemilu tertentu karena adanya kekhawatiran atas hasil yang mungkin dipalsukan.
Meskipun Khan sedang menjalani hukuman penjara dengan berbagai tuduhan, dari membocorkan rahasia negara hingga korupsi dan pernikahan yang melanggar hukum, dukungan terhadap mantan pemain kriket ini tetap kuat di kalangan pendukungnya. Namun, dengan statusnya sebagai tahanan, Khan tidak dapat berpartisipasi dalam pembentukan pemerintahan baru di Pakistan.
Salah satu tantangan yang dihadapi partai independen dalam usaha membentuk pemerintahan adalah keterbatasan dalam mendapatkan alokasi dari 70 kursi tambahan di parlemen, yang didistribusikan berdasarkan kekuatan partai dalam penghitungan akhir. Partai Sharif berpotensi mendapatkan hingga 20 kursi tambahan.
KPU Pakistan juga menyatakan bahwa penghitungan untuk dua kursi tertunda; satu karena kandidatnya tewas terbunuh, memerlukan waktu untuk pergantian, dan satu lagi karena pemungutan suaranya baru akan diselesaikan pada akhir bulan.
[TOS]
Related Posts
- Deforestasi di Pulau-Pulau Kecil Indonesia Capai 318,6 Ribu Hektare dalam Lima Tahun Terakhir
- Rudy Mas'ud-Seno Aji Terima Tantangan BEM KM Unmul Soal Adu Gagasan Jelang Pilgub Kaltim 2024
- Tim Rudy-Seno Yakinkan PDIP dan PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju di Pilgub Kaltim 2024
- Rudy Mas’ud-Seno Aji Pasang Stiker di Angkot Samarinda, Biayanya Rp 80-100 Ribu per Bulan
- Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek