Kaltimtoday.co, Tenggarong — Para pekerja PT Batuah Energi Prima (BEP) melakukan aksi damai di Mapolres Kutai Kartanegara (Kukar), berkaitan dengan penutupan jalan Hauling perusahaan yang dilakukan ahli Kuasa dari Tan Paulin. 

Penutupan jalan tersebut, sejak 9 Desember 2021. Akibatnya, pekerjaan terganggu dan secara langsung berdampak pada karyawan dalam keberlangsungan hidup.

Dari lahan sekitar 22 hektar yang diakui  dikuasai Tan Paulin atau Ratu Koridor, telah menutup jalan Hauling Perusahaan. 

"Sebenarnya kami pun tak ingin aksi seperti ini terjadi. Namun, sudah 12 hari kami menunggu tapi tidak ada jawaban apa-apa," kata Operasional PT BEP, Safaruddin Ahmad pada Selasa (21/12/2021).

Baca Juga: Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak

 

Baca Juga: Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim

Baca Juga: Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara

Baca Juga: Tinjau Pertanian di Desa Sidomulyo, Irwan Bakal Realisasikan Perbaikan Jalan Usaha Tani

View this post on Instagram

Baca Juga: Desa Mulawarman Kukar Kini Punya Sirkuit Grasstrack Motocross Berstandar Nasional

Baca Juga: Punya Lumbung Pangan, Bupati Kukar Harap Kades Giri Agung Belajar ke Desa Loa Sumber

Baca Juga: Ketua IDI Kukar Sebut Pembangunan IKN Bawa 4 Keuntungan di Bidang Kesehatan

Baca Juga: Selama Sepekan Tak Menemukan Hasil, Proses Pencarian Korban Diduga Diterkam Buaya Dihentikan

Baca Juga: Tak Ingin Tergerus, Aktivis Harap Masyarakat Terus Lestarikan Bahasa Kutai di IKN

Baca Juga: Ibu Kota Nusantara Dibangun Secara Masif Mulai Tahun 2023

Baca Juga: Sidang Keliling Penerbitan Buku Nikah dan Dokumen Kependudukan, Wujud Kolaborasi Tiga Instansi di Kukar

Baca Juga: Otorita Bakal Fasilitasi Pengusaha Lokal Ambil Peran di Pembangunan IKN

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: BPBD Kukar Ajari Murid TK Baiturrahman Praktik Padamkan Api

Kalau merasa itu lahannya ucap Safaruddin, seharusnya diselesaikan secara dewasa dengan manajemen perusahaan, bukan langsung penutupan seperti ini. Selain itu, perusahaan juga mempunyai legalitas lengkap.

Terkait adanya proses jual beli antara mantan direktur BEP dan Pan Paulin. Safaruddin tidak bisa menjelaskan, sebab menurutnya hal tersebut merupakan urusan para petinggi perusahaan. Pada intinya, tuntutan aksi damai ini agar portal yang ditutup selama 12 hari segera dibuka. Karena itu merupakan tempat mencari nafkah para pekerja.

"Aksi ini dilakukan sampai dibuka, sampai ada jawaban dari aparat yang berani ke tempat kami untuk membuka portal, itu saja," ujarnya.

Apabila tak kunjung direspon, para pekerja akan tetap bertahan disini. Bahkan siap bangun tenda untuk bermalam, sampai adanya jawaban dari aparat.

Terkait kerugian yang dialami, dia mengatakan dalam satu hari bisa memproduksi sampai 12 ribu tonase. Sedangkan harga per tonase nya sekitar Rp 500 ribu.

[SUP | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.