Nasional
Pemerintah Akan Naikkan PPN Bangun Rumah Mandiri Tanpa Kontraktor Jadi 2,4 Persen pada 2025, Begini Aturan Langkapnya
JAKARTA, Kaltimtoday.co - Pemerintah berencana menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembangunan rumah mandiri tanpa kontraktor dari 2,2% menjadi 2,4% pada 2025. Kenaikan ini sejalan dengan rencana peningkatan PPN secara umum menjadi 12% di awal tahun 2025, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), Sabtu, 14 September 2024.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61 Tahun 2022 tentang PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri, tarif PPN untuk pembangunan rumah mandiri ditetapkan sebesar 20% dari besaran tarif PPN umum. Aturan ini yang menjadi dasar peningkatan PPN menjadi 2,4% untuk rumah yang dibangun tanpa menggunakan jasa kontraktor.
Syarat Penerapan PPN untuk Pembangunan Rumah Mandiri
PPN ini akan diberlakukan pada pembangunan rumah mandiri yang memenuhi kriteria berikut:
1. Konstruksi utama menggunakan bahan seperti beton, kayu, batu bata, atau baja.
2. Diperuntukkan sebagai tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha.
3. Memiliki luas bangunan minimal 200 meter persegi.
Namun, kebijakan ini tidak berlaku untuk pembangunan rumah dengan luas di bawah 200 meter persegi, sehingga pembangunan rumah skala kecil tidak akan dikenakan PPN.
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kasus Kekerasan Terus Meningkat, KNPA Desak Pansus DPR dan Presiden Prabowo Segera Tuntaskan Konflik Agraria
- Pemprov Kaltim Bantah Isu Pemangkasan Beasiswa Gratispol, Sebut Informasi Rp 5 Juta Hanya Hoaks
- Pemprov Kaltim Siapkan Kenaikan Insentif Guru hingga Rp1 Juta per Bulan
- Riset Unggulan BRIDA Kaltim: Kapsul Minyak Haruan Dijagokan Jadi Senjata Baru Tangani Stunting
- Hingga Oktober 2025, APBN di Kaltim Defisit Rp29,53 Triliun







