Daerah
Pengamanan, Harga Pangan, dan Mitigasi Bencana Jadi Fokus Pemkot Samarinda Hadapi Nataru
Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjelang lonjakan aktivitas masyarakat di akhir tahun, Pemerintah Kota Samarinda mengintensifkan koordinasi lintas sektor untuk memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 berlangsung aman dan terkendali.
Melalui rapat bersama Forkopimda, Pemkot menegaskan komitmen menjaga stabilitas keamanan, ketersediaan bahan pokok, serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang kerap meningkat saat musim hujan.
Rapat tersebut menegaskan bahwa pengamanan Nataru tidak hanya bertumpu pada aparat, tetapi menjadi kerja bersama seluruh unsur pemerintah dan masyarakat. Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyebut, koordinasi dengan TNI-Polri telah disepakati untuk memastikan situasi kota tetap kondusif, terutama pada malam Natal dan malam pergantian tahun yang rawan lonjakan aktivitas warga.
“Agenda hari ini kita rapat koordinasi dengan Forkopimda menyangkut persiapan Natal dan Tahun Baru. Pertama soal keamanan dan ketertiban umum, yang kedua soal antisipasi tanggap darurat kebencanaan, terutama bencana hidrometeorologi dan tanah longsor,” ujar Andi Harun Senin (8/12/2025).
Selain aspek pengamanan, Pemkot juga menaruh perhatian besar pada stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok. Sejumlah komoditas strategis seperti BBM, beras, gula, dan cabai masuk dalam daftar pemantauan ketat.
Rencananya, Pemkot Samarinda akan melakukan pengecekan langsung ke distributor hingga ritel modern untuk memastikan pasokan aman dan harga tidak melonjak tak wajar.
“Kita akan meminta dan memonitor perkembangan harga agar tidak terjadi penimbunan atau kenaikan harga yang tidak wajar di saat permintaan tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.
Langkah tersebut, menurut Andi Harun, penting agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dan perayaan dengan tenang tanpa dibebani gejolak harga. Bahkan, upaya pengawasan akan melibatkan aparat penegak hukum.
“Nanti ada upaya-upaya tertentu yang akan dilaksanakan oleh Polresta dan kejaksaan untuk mengantisipasi itu,” katanya.
Dari sisi keamanan dan ketertiban umum, Pemkot juga mengantisipasi potensi gangguan seperti peredaran minuman keras, aktivitas tempat hiburan malam, hingga balap liar. Penertiban akan dilakukan sebagai bentuk penciptaan prakondisi menjelang pergantian tahun.
Sementara itu, kesiapsiagaan bencana menjadi perhatian khusus mengingat intensitas hujan yang meningkat di akhir tahun. Andi Harun menjelaskan bahwa Samarinda memiliki ambang curah hujan yang cukup sensitif terhadap genangan dan banjir.
“Curah hujan di atas 50 milimeter per hari sudah berpotensi menimbulkan genangan. Jika terakumulasi 100 milimeter atau lebih dalam dua sampai tiga hari, itu bisa memicu banjir besar,” jelasnya.
Pemkot Samarinda diketahui akan mengkoordinasikan langkah tanggap darurat hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor. Edukasi kepada masyarakat juga terus didorong agar warga waspada tanpa harus panik.
Terkait perayaan malam tahun baru, Pemkot berencana kembali memusatkan aktivitas kembang api di Teras Samarinda. Kebijakan ini dinilai efektif untuk mengendalikan kerumunan dan meminimalkan risiko kebakaran.
“Kami harapkan perayaan petasan difokuskan di satu tempat saja, di Teras Samarinda, demi keamanan dan ketertiban bersama,” tutup Andi Harun.
[RWT]
Related Posts
- Perkuat Manajemen Sekolah dan Pengimbasan untuk Kaltim, SMAN 10 Samarinda Gelar Workshop Garuda Transformasi bersama UNPAD
- Jaga Peradaban Leluhur, Pasar Budaya Nusantara Kaltim Hadirkan Ragam Tradisi dan Magnet Kearifan Lokal
- Penyaluran UKT GratisPol Terhambat Administrasi PTS, Mahasiswa Berpotensi Jadi Korban
- Bencana Iklim: Belajar dari Sumatera
- Pengangguran Samarinda Banyak dari Lulusan SMA, Disnaker Dorong Kompetensi Tambahan









