Kaltim

Penyerahan KUPA-PPAS Tidak Jelas, DPRD Kaltim: Khawatir Pembahasan APBD Perubahan dan Murni Jadi Buru-buru

Kaltim Today
31 Agustus 2021 19:48
Penyerahan KUPA-PPAS Tidak Jelas, DPRD Kaltim: Khawatir Pembahasan APBD Perubahan dan Murni Jadi Buru-buru
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Jadwal agenda DPRD Kaltim masih tentatif hingga saat ini. Belum ada kepastian. Hal itu berakar dari ketidakjelasan jadwal penyerahan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 dan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022 dari Pemprov Kaltim.

Sehingga, pada rapat Badan Musyawarah (Banmus) yang digelar kemarin Senin (30/8/2021), Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyampaikan bahwa pihaknya hanya menyusun agenda jadwal kegiatan secara normatif.

"Kami terkendala karena terkait dengan KUPA-PPAS APBD Perubahan 2021 dan KUA-PPAS APBD 2022 masih belum masuk sampai sekarang. Jadi jadwal yang kami buat tentatif saja," ungkap Samsun kepada awak media.

Dijelaskan Samsun, pihaknya sudah 2 kali mengirimkan surat ke Pemprov Kaltim untuk bisa segera memasukkan KUPA-PPAS APBD Perubahan 2021 dan KUA-PPAS APBD 2022. Namun, belum ada respons signifikan mengenai hal itu. Diakuinya, hal tersebut sudah sangat terlambat.

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 64/2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, seharusnya KUPA-PPAS APBD Perubahan 2021 sudah diajukan mulai awal Agustus silam.

Sementara itu, berdasarkan Permendagri Nomor 27/2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2022, mestinya KUA-PPAS APBD 2022 sudah diserahkan sejak akhir Juli.

"Hari ini belum masuk juga. Dampaknya saya khawatir nanti pembahasannya jadi terkesan terburu-buru, kesepakatan melampaui batas akhirnya tidak jalan," beber politisi asal PDIP itu.

Ditegaskan Samsun, jika terjadi keterlambatan maka pelaksanaan dan penyerapan pun dipastikan tak berjalan maksimal. Hal itu dibuktikan dengan minimnya penyerapan APBD 2021 di mana per Juli lalu saja, masih di bawah 20 persen.

"Saya yakin tidak akan maksimal kalau lambat terus begini. Padahal targetnya APBD itu 100 persen pada Desember," pungkasnya.

[YMD | TOS]



Berita Lainnya