PPU

Petunjuk Arah hingga Fungsi Promotor Pariwisata Dipertanyakan, Disbudpar PPU Siap Lakukan Evaluasi

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 28 April 2023 16:48
Petunjuk Arah hingga Fungsi Promotor Pariwisata Dipertanyakan, Disbudpar PPU Siap Lakukan Evaluasi
Kantor Disbudpar PPU. (Fauzan/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam - Petunjuk arah menuju berbagai objek wisata dinilai minim. Salah satu warga PPU mempertanyakan peran promotor pariwisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Penajam Paser Utara (PPU). 

Ramainya wisatawan yang berkunjung ke berbagai objek wisata di PPU menjadi perhatian salah satu warga bernama Deddy Prawito Z. Menurutnya, beberapa wisatawan yang ingin menengok keindahan PPU itu didominasi oleh wisatawan luar daerah yang kesulitan menemukan tempat wisata. 

Pria yang akrab disapa Deddy itu mengaku tidak melihat lagi petunjuk arah menuju lokasi wisata di PPU. Sekalipun ada, menurutnya petunjuk arah tersebut dirasa kurang efisien sebab ukurannya kecil dan hanya berupa nama objek wisatanya.

“Karena menurut saya, kenapa jadi orang luar itu tidak tahu karena juga kurang efisien karena mungkin kecil petunjuk arahnya atau bagaimana,” ucapnya beberapa waktu lalu. 

Deddy yang juga pernah menjadi alumni Duta Pariwisata tahun 2013 itu turut mempertanyakan fungsi promotor dari Duta Pariwisata yang kini ada. Seharusnya bisa memaksimalkan fungsi mereka seperti di zamannya. 

Dia juga menganggap plang-plang yang hanya berfungsi sebagai petunjuk arah masih jauh dari kata efisien lantaran PPU belum memiliki petunjuk arah seperti baliho yang berisi peta lokasi. Baliho ucapan Idulfitri milik Disbudpar bahkan dirasa tidak berfungsi dan seharusnya bisa digunakan sebagai penunjuk arah berupa peta.

“Ucapan Idulfitri Disbudpar itu kan sebenarnya bisa dipakai sebagai penunjuk arah berupa peta sebelum kita ke sana. Jika kita punya arah itu, jadi orang sudah tau lokasinya,” pintanya. 

Bukan tanpa alasan dirinya mempertanyakan hal-hal itu. Dia menganggap PPU khususnya, Pelabuhan Penajam merupakan pintu masuk menuju IKN Nusantara. Jalan yang ada di PPU juga merupakan jalur perlintasan provinsi menuju Kalimantan Selatan. 

“Hitungannya adalah PPU rest area, kenapa rest area karena bus stopnya di PPU. Mungkin dengan adanya seperti itu, orang-orang di luar daerah bisa mengenal PPU. Contohnya orang mana tau kita punya meriam yang sejarahnya luar biasa, terus di meriam itu ada beberapa sumur, ada sumur tujuh yang seharusnya dijaga juga kelestariannya,” ujarnya. 

Disbudpar, ujar pria berambut ikal itu, perlu kerja ekstra untuk meningkatkan kapasitas dari Duta Pariwisata yang kini ada. Sebab, Deddy menilai mereka minim dalam memasarkan objek wisata yang ada di PPU.

“Kerja keras kita di pariwisata itu sebenarnya memoles duta-duta ini, karena sebenarnya duta-duta ini banyak yang punya followers tinggi, tetapi mereka kurang mempromosikan pariwisata yang kita punya. Kita sudah mendorong, tetapi mereka sibuk dengan ini itu saja,” sahutnya. 

Disbudpar PPU lantas merespons pernyataan yang dilontarkan Deddy. Melalui Sekretaris Disbudpar PPU Achmad Noor tidak mengelak kritikan yang disampaikan oleh Deddy. Ini dianggapnya sebagai sebuah masukan.

“Betul, saya juga tidak menyangkal memang itu kondisi yang ada. Saya waktu jadi Kabid Pariwisata saya mendorong sebenarnya gerakan yang namanya Generasi Pariwisata (Genpi) dimulai daripada Duta Wisata,” jelasnya saat ditemui di kantornya. 

Perihal petunjuk arah ke objek wisata, Noor mengaku langkah itu pernah dilakukan pihaknya dua tahun silam.

“Jadi kalau tanda-tanda ini salah satu teman kita (menunjuk salah satu stafnya Red.) yang pernah memasang tanda itu. Memang tanda arah itu dua tahun lalu pertama saya masuk Disbudpar sudah kami pasang, tetapi mungkin itu tidak permanen, karena masyarakat tidak berpartisipasi untuk menjaga dan merawat itu,” ucapnya. 

Dia juga membeberkan bahwa pihaknya tengah menyusun pola-pola baru sebagai solusi. Pihaknya tengah mencanangkan petunjuk arah menuju objek wisata tersebut secara digital. 

“Solusi yang pertama, kami lagi menata objek-objek wisata itu lewat Google Maps. Nama program itu Pusat Informasi dan Promosi Pariwisata PPU (Puspita),” ujarnya. 

Disbudpar mengakui menerima masukan yang ada dan segera menindaklanjuti lokasi-lokasi pariwisata yang belum memiliki petunjuk arah. 

“Saya juga terima kasih sudah diingatkan. Besok kami coba cek lagi titik-titik itu. Apakah memang itu sudah hilang. Dulu pernah kami pasang tapi tidak semua objek, tetapi memang mungkin petunjuk itu dicabut dan diganti. Nanti kami evaluasi,” tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya