Advertorial

Pj Bupati PPU Sebut Pendaratan Presiden RI di Bandara VVIP PPU sebagai Momen Bersejarah

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 28 September 2024 19:10
Pj Bupati PPU Sebut Pendaratan Presiden RI di Bandara VVIP PPU sebagai Momen Bersejarah
Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pendaratan Presiden Republik Indonesia di Bandara VVIP Penajam Paser Utara (PPU) menjadi sebuah peristiwa bersejarah bagi daerah tersebut. Momen ini tidak hanya mencatatkan PPU sebagai tuan rumah bagi pendaratan perdana kepala negara, tetapi juga menegaskan peran strategis Bandara VVIP yang baru diresmikan sebagai fasilitas utama untuk pelayanan VIP di kawasan ini.

Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, menekankan pentingnya peristiwa tersebut dalam konteks pembangunan daerah dan masa depan PPU. Bandara VVIP ini diharapkan menjadi simbol transformasi dan pengembangan infrastruktur strategis di PPU, menggantikan peran Bandara Internasional Balikpapan dalam hal pelayanan bagi kepala negara dan pejabat tinggi. 

Zainal menggarisbawahi bahwa pendaratan perdana Presiden di Bandara VVIP tersebut merupakan langkah besar dalam sejarah PPU.

“Itu momentum bersejarah, pertama kalinya Presiden RI turun atau mendarat di Bandara VVIP yang ada di PPU. Jadi PPU ini tempatnya Bandara VVIP dan presiden mendarat di sini,” ujar Zainal dengan bangga.

Peristiwa ini menjadi semakin signifikan karena menandai kali pertama kepala negara mendarat di bandara baru ini, menjadikan PPU sebagai pusat perhatian nasional dalam konteks pelayanan VVIP. 

Bandara VVIP yang terletak di wilayah PPU ini didesain khusus untuk melayani keperluan kepala negara, pejabat tinggi, serta tamu-tamu VIP lainnya yang berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dalam tahap pembangunan.

Zainal mengungkapkan bahwa pendaratan presiden di bandara tersebut bukan hanya soal simbolisme, tetapi juga merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menjadikan PPU sebagai salah satu pusat kegiatan nasional, terutama dengan berkembangnya proyek IKN yang akan berpusat di sekitar wilayah tersebut.

“Kemarin itu momentum bersejarah karena tanggalnya dan jamnya harus dipastikan bahwa itu momentum pendaratan perdana kepala negara di Bandara VVIP, yang notabenenya ada di PPU,” lanjutnya.

Bandara VVIP ini diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan pemerintah di IKN. Infrastruktur yang ada di bandara ini dirancang untuk memenuhi standar internasional dalam hal pelayanan bagi tamu-tamu negara. 

Selain itu, bandara ini juga diharapkan menjadi pintu gerbang utama bagi berbagai kegiatan internasional yang akan dilaksanakan di kawasan IKN dan sekitarnya.

Menurut Zainal, salah satu poin penting yang harus dipahami oleh masyarakat adalah bahwa status Bandara Internasional Balikpapan tidak lagi menjadi pusat utama bagi pendaratan kepala negara atau pejabat tinggi. 

Kini, Bandara VVIP di PPU-lah yang akan mengambil peran tersebut. Hal ini mencerminkan pergeseran strategis dalam pengembangan infrastruktur dan peningkatan peran PPU dalam konteks nasional.

“Jadi sekarang ini se-Indonesia Bandara VVIP adanya di PPU, itu harus orang ketahui. Yang namanya Balikpapan itu bandara internasionalnya bukan lagi di sana tetapi di sini. Harus disampaikan ke masyarakat,” pungkas Zainal.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya