Advertorial

PPU Catat Peningkatan Minat Baca, Tapi Akses Masih Jadi Tantangan

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 05 Mei 2025 16:03
PPU Catat Peningkatan Minat Baca, Tapi Akses Masih Jadi Tantangan
Sekretaris Dispusip PPU, Aswar Bakri. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan tren meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kenyataan sosial di lapangan tak sepenuhnya mencerminkan hal tersebut. 

Pemerintah daerah pun menyadari bahwa literasi tak hanya soal minat baca, tapi juga akses terhadap bacaan yang merata dan mudah dijangkau.

"Kalau kita lihat sekian tahun ini, tingkat kegemaran membaca itu kan diukur, peningkatannya cukup pesat, apalagi untuk PPU," ujar Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) PPU, Aswar Bakri.

Meski optimistis dengan capaian peningkatan kegemaran membaca secara statistik, Aswar tetap menyimpan kegelisahan. Ia mempertanyakan mengapa peningkatan itu belum tampak secara nyata dalam kehidupan sosial masyarakat. 

"Tapi pertanyaannya, kenapa realitas sosialnya belum tampak? Harusnya kan negara atau masyarakat yang minat bacanya besar atau literasinya tinggi itu mestinya maju," kata dia.

Menurut Aswar, literasi seharusnya hadir dalam bentuk perilaku dan kesadaran kolektif, seperti kemampuan menyerap informasi dengan kritis, keterlibatan dalam dialog publik yang sehat, hingga tumbuhnya kebiasaan membaca dalam keluarga. 

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa daya serap terhadap informasi tertulis dan pemanfaatan perpustakaan belum merata.

Penyebabnya, kata Aswar, bukan semata rendahnya keinginan membaca, melainkan soal infrastruktur yang belum sepenuhnya menjangkau wilayah-wilayah terpencil. 

"Ketika kita mengulik itu, ternyata memang faktornya adalah distribusi dan keterjangkauan akses yang masih menjadi masalah. Ini yang kami antisipasi dengan adanya perpustakaan keliling yang menggunakan roda empat," ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Dispusip PPU mengandalkan kendaraan roda empat sebagai perpustakaan keliling. Mobil ini berisi ratusan buku bacaan dan mengunjungi sekolah, desa, dan titik-titik pelayanan publik di wilayah yang belum memiliki fasilitas perpustakaan tetap. 

Layanan ini terbukti efektif menjangkau anak-anak dan komunitas lokal yang haus bacaan namun minim akses.

Tak berhenti di situ, pemerintah pusat juga turut memberikan dukungan berupa kendaraan bermotor roda dua untuk menjangkau lokasi yang lebih sulit ditembus. 

"Baru saja kami juga dapat bantuan dari pemerintah pusat berupa motor, dan itu sangat diminati oleh anak-anak di sekolah," ungkap Aswar. 

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya