Kukar

Pria Asal Tenggarong Ikuti Peragaan Busana, Luncurkan "Kembang Janggut" Batik Kutai Melayu

Kaltim Today
05 April 2021 21:56
Pria Asal Tenggarong Ikuti Peragaan Busana, Luncurkan "Kembang Janggut" Batik Kutai Melayu
Imam Pranawa Utama perancang busana Kembang Janggut batik Kutai Melayu yang dikenakan para talent. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Imam Pranawa Utama desainer baju batik Kutai Melayu asal Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti ajang Ciputra Word Men Fashion Style (MFS 21) di Surabaya pada 2-4 April kemarin.

Dirinya menuturkan, kegiatan tersebut khusus peragaan busana laki-laki, dengan menghadirkan sejumlah desainer Indonesia lainnya.

Imam satu-satunya perwakilan dari Kalimantan yang berkesempatan berpartisipasi pada ajang tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dia mengaku mempersiapkan dan merancang desain busana bertemakan kearifan lokal jauh sebelum ajang tersebut dimulai.

"Diacara itu saya mengambil tema Kembang Janggut batik Kutai Melayu dengan mengeluarkan 6 koleksi busana laki-laki. Model yang saya keluarkan sedikit agak nakal dalam artian kombinasi kotak-kotak dan ada yang transparan," ucap Imam kepada Kaltimtoday.co.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar menambahkan,  busana tersebut tetap transparan. Warna motif yang dipilih cukup pun kombinasi yakni ada biru malam, putih dan abu-abu. Agar menambah tingkat elegan, topi masih menjadi andalan tersendiri dengan mengangkat topi dayak dan kopiah kedang ipil dan dayak.

Supaya kearifan lokal lebih terasa, Imam menambahkan, lagu pesut mahakam dan kota tenggarong dimainkan saat memamerkan busana pada ajang tersebut. Hal ini bentuk langkah mengenalkan lagu-lagu daerah secara luas kepada masyarakat di Indonesia.

"Konsepnya dalam lagu mahakam tadi, kami ingin melestarikan pesut mahakam yang ada di Kaltim khusunya di Kukar," kata Desainer asal Tenggarong.

"Meskipun ajang tersebut sebatas promosi dan dirinya tidak memiliki sponsor. Karena memiliki jiwa penikmat seni maka terus dilakukan karena ingin kearifan lokal dikenal di luar Kaltim," tandasnya.

[SUP | NON]


Related Posts


Berita Lainnya