Headline

PWI Kaltim Bedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda

Kaltim Today
27 Januari 2020 09:12
PWI Kaltim Bedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda
3 calon pemimpin Samarinda, Zairin Zain, Sarwono, Andi Harun berfoto bersama dengan 5 panelis di acara bedah visi-misi yang digelar PWI Kaltim, Minggu (26/1/2020).

Kaltimtoday.co, Samarinda - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim menggelar Diskusi Publik "Membedah Visi-Misi Calon Pemimpin Samarinda", Minggu (26/1/2020).

Diskusi publik yang diinisiasi insan pers ini mengundang seluruh bakal calon pemimpin Samarinda. Terutama orang-orang yang selama ini memasang spanduk dan baliho di tepi jalan-jalan protokol Kota Tepian. Namun, hingga pelaksanaanya hanya 3 kandidat yang berani hadir. Yakni Zairin Zain, Sarwono, dan Andi Harun.

Dalam kesempatan ini, PWI Kaltim menghadirkan 5 panelis. Hairil Anwar, akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Haris Retno dari Fakultas Hukum Unmul. Kemudian Koordinator Jatam Kaltim Kaltim Pradarma Rupang, Direktur Walhi Kaltim Yohana Tiko, dan Direktur Pokja 30 Buyung Marajo.

Meski hanya dihadiri 3 bakal calon, jalannya diskusi yang membedah visi-misi ini berlangsung seru. Saling adu argumen antar calon dengan panelis beberapa kali terjadi. Bahkan saling bantah dan koreksi antar kandidat.

Selam bedah visi-misi ini, panelis menitik beratkan pembahasan terhadap isu-isu utama di Samarinda. Seperti solusi menanggulangi banjir, tata kota, infrastruktur, pertambangan, dan peningkatan pendapatan asli daerah.

Soal banjir, tiga calon menyatakan masalah tersebut menjadi prioritas utama yang bakal diselesaikan.

Zairin Zain menuturkan, pihaknya akan menyelesaikan masalah banjir dari hulu hingga hilir. Penanganan dilakukan secara konprehensif dan konsisten.

Normalisasi Sungai Karang Mumus akan terus dilanjutkan. Begitu pula dengan normalisasi sungai-sungai lain di Samarinda, seperti Sungai Karang Asam besar dan kecil.

"Kalau SKM bersih dari tiang-tiang permukiman, kemudian sungainya diperlebar dan dikeruk sedalam 6 meter, banjir di Samarinda pasti akan berkurang," kata Zairin Zain.

Mengatasi banjir tidak berhenti sampai disitu. Pemerintah akan melanjutkan dengan perbaikan drainase. Memastikan dalam kondisi baik, memadai, dan tidak ada pendangkalan.

Dan tak kalah penting, mengembalikan daya tampung Waduk Benanga di Lempake. Saat ini daya tampung waduk tersebut jauh di bawah kondisi awal.

Selain itu, ditambahkan Sarwono, pihaknya juga akan menggencarkan reboisasi. Penanaman pohon di hulu menjadi salah satu agenda prioritas. Sekaligus memastikan implementasi RTRW dilakukan. Tidak membiarkan kawasan hijau menjadi area permukiman.

"Ruang terbuka hijau minimal 30 persen akan kami penuhi. Izin perumahan tidak boleh di kawasan hijau itu juga harus dipatuhi," tegasnya.

Salah satu panelis diskusi, Akademisi Fakultas Hukum Unmul, Haris Retno.
Salah satu panelis diskusi, Akademisi Fakultas Hukum Unmul, Haris Retno.

Sementara Andi Harun menyampaikan, untuk menyelesaikan masalah banjir dibutuhkan anggaran yang cukup besar sekira Rp5-6 triliun. Jika mengandalkan APBD Samarinda jelas tidak mampu. Sehingga diperlukan komunikasi intensif dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk membantu mengatasi banjir di Samarinda.

"Kalau mengandalkan APBD Samarinda jelas tidak cukup. kalau pun dipaksakan butuh waktu lama dan banyak urusan lain yang tidak bisa dikerjakan," tutur Andi harun.

Politikus Gerindra itu menyampaikan, masalah banjir merupakan agenda prioritas dirinya bersama Rusmadi. Dirinya berjanji ketika terpilih akan semaksimal mungkin mengatasi masalah tersebut.

Di akhir diskusi publik, para penelis kepada awak media menyampaikan, apresiasi kepada bakal calon pemimpin Samarinda yang hadir. Meski begitu, mereka menyatakan belum puas dengan pemaparan visi-misi yang disampaikan.

"Pemaparan belum konkrit dan belum hal baru yang ditawarkan kepada masyarakat," ujar Haris Retno, akademisi Fakultas Hukum Unmul.

Senada, Koordinator Jatam Kaltim Pradarma Rupang menuturkan, dari 3 kandidat yang hadir belum ada keberanian untuk menjamin masalah banjir, keselamatan warga dari ancaman lubang tambang, dan perusakan lingkungan dapat diselesaikan.

"Kami mau dengar solusi konkrit, tapi belum ada gagasan luar biasa dari para calon," tuturnya.

[TOS]



Berita Lainnya