Nasional
Realisasi Subsidi Energi dan Non-Energi 2024 Capai Rp 102,8 Triliun, Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Kaltimtoday.co - Pada 2024, realisasi anggaran subsidi energi telah mencapai 55,3% dari target yang ditetapkan, dengan nilai Rp 102,8 triliun dari total alokasi Rp 185,78 triliun. Subsidi energi ini mencakup berbagai sektor, termasuk bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan listrik.
Menurut data Kementerian Keuangan, pemakaian BBM bersubsidi pada tahun 2024 mencapai 10.284,4 kiloliter, meningkat 0,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi subsidi LPG 3 kg mencapai 4.744,7 juta kilogram, tumbuh 1,6% dibandingkan Agustus 2023.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers mengenai APBN Kinerja dan Fakta edisi September 2024, mengungkapkan bahwa peningkatan penggunaan LPG 3 kg mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.
"LPG tabung 3 kg juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,6%. Realisasi pemakaian mencapai 4,744 juta kg, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023," ujarnya, Senin, 23 September 2024.
Subsidi Listrik Naik, Jumlah Pelanggan Tumbuh 3,9%
Selain itu, subsidi listrik juga mengalami peningkatan dengan jumlah pelanggan mencapai 40,9 juta, naik 3,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Jumlah pelanggan listrik bersubsidi kini mencapai 40,9 juta, meningkat 3,9% dari tahun sebelumnya," jelas Suahasil.
Berdasarkan data dari Nota Keuangan, realisasi subsidi listrik dari tahun 2020 hingga 2023 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4%. Pada tahun 2020, subsidi listrik tercatat sebesar Rp 61,1 triliun dan naik menjadi Rp 68,7 triliun pada 2023. Outlook tahun anggaran 2024 memperkirakan subsidi listrik akan mencapai Rp 80,72 triliun, didorong oleh faktor asumsi makroekonomi dan peningkatan volume listrik bersubsidi.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan subsidi listrik tepat sasaran, khususnya bagi rumah tangga miskin dan rentan, berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Realisasi Subsidi Non-Energi dan Kredit Usaha Rakyat
Di luar subsidi energi, realisasi subsidi non-energi tercatat mencapai Rp 44,1 triliun hingga September 2024. Anggaran ini mencakup penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 195,4 triliun, meningkat 29,5% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah debitur KUR mencapai 3,3 juta orang, naik 21,2%.
"Peningkatan penyaluran kredit melalui KUR berdampak positif bagi perekonomian. Debitur KUR yang menerima kredit tumbuh dari 2,7 juta pada tahun lalu menjadi 3,3 juta tahun ini," kata Suahasil.
Pemerintah berharap peningkatan realisasi anggaran subsidi ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam sektor-sektor yang membutuhkan.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Dua Karyawan di Loa Kulu Tertangkap Tangan Curi Ratusan Liter BBM Solar Perusahaan
- Evaluasi Kinerja, PLN UP3 Berupaya Pulihkan Kelistrikan Akibat Gangguan di Pembangkit
- Padam Listrik Berjam-jam, Warga Geruduk Kantor PLN Berau, Sejumlah Fasilitas Dirusak
- Pekerja Bangunan di Berau Tewas Tersengat Listrik
- Indonesia Berkomitmen Turunkan Emisi Karbon hingga 31 Persen