Nasional
RI Perkuat Jalinan Ekonomi dengan 9 Negara Sahabat, Potensi Besar Terbuka Lebar
Kaltimtoday.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari sembilan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (15/2/2024). Kesempatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
Kerja Sama Ekonomi Jadi Fokus Utama
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa kerja sama ekonomi menjadi fokus utama dalam hubungan Indonesia dengan sembilan negara tersebut, yaitu Belarus, Bosnia dan Herzegovina, Mauritania, Jepang, Mesir, Bangladesh, Algeria, Uruguay, dan Portugal.
"Hubungan ekonomi selalu menonjol dalam hubungan kita dengan sembilan negara tersebut," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Potensi Besar dengan Jepang dan Mesir
Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang kuat dengan Jepang dan Mesir. Pada November 2023, nilai perdagangan Indonesia-Jepang mencapai lebih dari Rp 34 miliar dengan surplus Rp 3,8 miliar. Jepang juga merupakan salah satu sumber investasi besar bagi Indonesia.
Sementara itu, Mesir merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di Timur Tengah setelah Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Hingga November 2023, nilai perdagangan Indonesia-Mesir mencapai hampir Rp 1,5 miliar dengan surplus lebih dari Rp 1 miliar. Di bidang investasi, Mesir juga menjadi tujuan menarik bagi investor Indonesia, seperti Indofood dan Kedaung Grup.
Kerja Sama Energi dengan Aljazair dan Perjanjian Perdagangan
Pertamina, perusahaan minyak negara Indonesia, actively menjalin kerja sama di Aljazair. Di bidang perdagangan, Indonesia terus berupaya memperkuat perjanjian perdagangan dengan negara-negara sahabat.
"Misalnya dengan Jepang, protokol perubahan untuk Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IEPA) sudah selesai dan tinggal ditandatangani. Sementara dengan Bangladesh dan Belarus, kita sedang melakukan negosiasi untuk Preferential Trade Agreement (PTA) dan Free Trade Agreement (FTA)," jelas Retno.
Kenaikan Ekspor Kelapa Sawit ke Portugal dan Mauritania
Indonesia juga mengalami peningkatan ekspor kelapa sawit yang signifikan ke Portugal. Dari tahun 2019 hingga 2022, ekspor kelapa sawit ke Portugal naik 77%. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan di sektor ini dengan Portugal dan Mauritania.
Penguatan kerja sama ekonomi dengan sembilan negara sahabat ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerjasama di berbagai bidang. Dengan diplomasi yang aktif dan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.