Samarinda
Saefuddin Zuhri Optimistis Program 100 Hari Kerja Andi Harun-Rusmadi Bisa Kurangi Banjir
Kaltimtoday.co, Samarinda - Banjir masih menjadi polemik di Samarinda yang terus diupayakan agar bisa berkurang. Anggota DPRD Kaltim asal Dapil Samarinda, Saefuddin Zuhri pun optimistis bahwa dengan program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun-Rusmadi, maka titik banjir yang ada bakal berkurang.
Program 100 hari kerja yang sudah dimulai sejak 26 Februari hingga 4 Juni 2021 mendatang itu sudah cukup efektif dan baik. Salah satunya dengan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) yang menjadi sebuah langkah demi mengurangi debit air dan antisipasi banjir.
"Ya mungkin kalau banjir itu bisa saja masih ada, karena memang elevansi Samarinda itu rendah. Tapi pasti akan semakin lekas untuk surut," beber politisi dari Partai Nasdem itu.
Menurut Saefuddin, cara kerja keduanya yang kerap turun langsung ke lapangan dan melihat langsung bakal jadi langkah yang relevan untuk masa seperti sekarang.
"Ini lah yang diharapkan masyarakat untuk lebih memberikan pendekatan ke bawah," beber pria yang juga duduk sebagai anggota Komisi III itu.
Bicara lebih lanjut soal banjir, maka ada 1 titik yang cukup penting dalam proses menurunkan air dari jalanan ke sungai. Tepatnya di sekitar Jalan D.I Panjaitan-PM Noor. Disebutkan pria berkacamata itu bahwa, masih ada pembangunan yang belum rampung di sana. Sebab lokasi itu adalah wilayah ilir.
"Kalau itu sudah selesai. Dipastikan banjir tidak akan lama lagi, karena airnya cepat mengalir ke sungai," lanjutnya.
Pembangunan itu sudah dianggarkan untuk 2021 ini. Dia berharap, pelaksanaan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa melaksanakannya dalam waktu cepat. Dia menilai, hal itu demi memajukan Ibu Kota Kaltim agar terhindar dari banjir dan macet.
[YMD | RWT | ADV DPRD KALTIM]
Related Posts
- Update Korban Banjir Sumatera 2 Desember 2025: 604 Tewas, 464 Hilang
- Gubernur Sumbar Desak Penetapan Banjir dan Longsor sebagai Bencana Nasional
- Banjir dan Longsor di Asia Tenggara Tewaskan Hampir 1.000 Orang, Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka Paling Parah
- Ini Penjelasan Purbaya tentang Alasan Kemenkeu Hanya Tambah Rp500 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sumatera
- Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumatera: Korban Meninggal Tembus 442 Jiwa, BNPB Percepat Kiriman Logistik Lewat Udara dan Starlink









