Kukar
Sarang Madu Kelulut Abduh Rahman Dijadikan sebagai Tempat Budidaya dan Wisata Edukasi di Kukar
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Berawal dari ketidaksengajaan menemukan madu kelulut di potongan kayu yang terletak di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, kini mulai dijadikan sebagai tempat budidaya dan wisata edukasi lebah kelulut.
Hal ini berawal ketika Abduh Rahman memotong kayu di dekat kandang ayam pada akhir tahun 2019 lalu. Lantas, dia terkejut karena di dalam potongan kayu ada semacam gumpalan besar kemudian ada cairan menetes di balik gumpalan tersebut.
"Jadi saya coba rasakan cairan tersebut dan ternyata rasanya seperti madu," kata pemilik budidaya madu kelulut, Abduh Rahman kepada Kaltimtoday.co, Senin (23/11/2020).
Karena tidak tau jenis madu apa, lantas Abduh Rahman mencari tahu di media dan ternyata jenis madu kelulut. Sejak itu, Abduh Rahman mulai mencoba membudidayakan lebah kelulut hingga sekarang.
"Akhir tahun 2019 hingga sekarang sudah ada 9 sarang lebah kelulut dibudidayakan dengan berbagai ukuran," ungkapnya.
Dia melanjutkan, bahwa lebah kelulut berbeda dengan lebah pada umumnya, sebab lebah ini tidak menyengat tetapi bisa mengigit. Kemudian rasa madunya tidak manis melainkan asam.
"Madu kelulut rasanya lebih asam, sedangkan rasa manis jarang ditemukan," ungkap Abdur.
Harga jualnya pun relatif terjangkau yakni permilinya kisaran Rp 500 hingga 600. Karena pihaknya punya sembilan sarang, jadi ketika musim bunga bisa menghasilkan madu sekitar 1 liter namun jika bukan musim bunga sekitar 350 hingga 500 mili.
"Kami jual madu masih secara terbatas, karena madu yang dihasilkan masih sedikit," ujarnya.
Diketahui, madu kelulut jika dikonsumsi secara teratur sangat baik untuk kesehatan. Seperti dapat mengurangi radang, mengatasi gangguan kesuburan, mengatasi gangguan neurologis, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah dan anti diabetes.
Kemudian, madu kelulut juga dapat mengobati luka seperti luka septik ataupun luka operasi, mengobati flu dan batuk, dan menambah nafsu makan.
Abdur Rahman menambahkan, pihak Desa Jembayan Tengah memberikan dukungan penuh dan akan menjadikan tempat ini sebagai wadah edukasi khususnya lebah kelulut.
"Kami sangat bersyukur dengan dukungan pihak desa untuk mengembangkan dan menjadikan lebah kelulut ini sebagai wadah edukasi," ujar Abdur.
Dia menambahkan, ada salah satu kampus di Samarinda sering berkunjung untuk melihat seperti apa lebah kelulut dan bagaimana proses budidayanya.
[SUP | RWT | ADV DISKOMINFO]