Samarinda
Sebelum Pembelajaran Tatap Muka di Samarinda, Vaksinasi Guru dan Tenaga Kependidikan Prioritas
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemberian vaksin Covid-19 untuk guru-guru sekolah umum dan madrasah jadi prioritas sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.
Di Samarinda, sudah ada sejumlah guru yang menerima vaksin, tapi masih banyak di antara mereka yang juga belum menerima dan masih menunggu giliran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, 400 pendidik dan tenaga kependidikan di 14 sekolah yang menggelar pembelajaran tata muka sudah menerima vaksinasi Covid-19 100 persen.
Sementara untuk 1.100 pendidik dan tenaga kependidikan di 71 sekolah yang bakal menggelar pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang, progresnya sudah mencapai 75-80 persen.
"Kami target akhir Juni seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di 71 sekolah yang mulai pembelajaran tatap muka sudah divaksin semua," ucap Asli Nuryadin.
Pendidik dan tenaga kependidikan jenjang SD dan SMP, sebut Asli, masih masuk dalam daftar prioritas mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Meski begitu, mereka tetap harus bersabar dan menunggu giliran, karena harus berbagi dengan sektor lain yang juga jadi prioritas pemerintah.
[irp posts="35676" name="Ingin Daftar PPDB? Orangtua Wajib Mengisi 3 Pilihan Sekolah"]
Meski terbilang lambat, Asli Nuryadin menyebut, dukungan dan bantuan vaksinasi Covid-19 yang diberikan Dinas Kesehatan Samarinda, sudah sangat maksimal. Buktinya, vaksinasi gelombang pertama untuk pendidik dan tenaga kependidikan di 14 sekolah 100 persen selesai.
Begitu pula dengan vaksinasi gelombang kedua, progresnya sudah mencapai 75-80 persen. Capaian luar biasa. Bahkan ditarget 100 persen akhir Juni.
Tak bisa dipungkiri, lanjut Asli Nuryadin, vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan merupakan syarat mutlak jika sekolah ingin kembali menggelar pembelajaran tatap muka. Jika vaksinasi belum diterima, maka besar kemungkinan pembelajaran tatap muka tidak bisa digelar. Ada banyak risiko yang harus diambil, terutama berkaitan dengan risiko penularan Covid-19.
"Sekolah belum boleh menggelar pembelajaran tatap muka jika guru-guru dan tenaga kependidikannya belum 100 persen mendapatkan vaksinasi. Makanya kami minta semua guru dan tenaga kependidikan ikuti vaksinasi," harapnya.
Apalagi, sambung dia, kondisi pandemi Covid-19 di Samarinda saat ini kasusnya masih flutuatif. Sikap pemerintah untuk membuka kebijakan pembelajaran tatap muka serentak pada Juli mendatang masih tarik ulur.
"Jadi kami di Samarinda sampai saat ini masih menunggu arahan dari pusat, juga terus mengamati kondisi pandemi Covid-19," pungkasnya.
[TOS | ADV DISDIKBUD SAMARINDA]