Samarinda
Setelah Perbaikan, Bandara APT Pranoto akan Diupgrade Besar-Besaran
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pembenahan besar-besaran Bandara APT Pranoto, Sungai Siring, Samarinda akan terus dimaksimalkan. Usai melakukan perbaikan pada jalur taxiway dan pemasangan lampu di sepanjang runaway, yang ditargetkan selesai pada 15 Desember mendatang.
Bandara ini nantinya akan mendapatkan penambahan jalur runaway sepanjang 3000 meter dengan lebar 45 meter. Untuk menopang pasokan listrik, Bandara APT Pranoto juga akan dilengkapi pemasangan solar cell. Selain itu, rencananya bandara ini juga akan memperbesar wilayahnya sekitar 5-10 hektare untuk membangun hanggar baru.
"Pemanjangan jalur runaway diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 250 miliar," ucap Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi saat dikonfirmasi siang tadi.
Biaya tersebut, kata Dodi, akan menyelesaikan semua progresnya, mulai dari pembebasan lahan. Pematangan lahan, hingga pengerjaannya sampai selesai. Dana itu sendiri sebagian besarnya akan bersumber dari dana APBN.
"Jadi nanti saya hitung semua terlebih dulu. Mana yang APBN, mana yang swasta, mana yang csr, jadi seperti itu kebutuhannya. 3000 x 45 itu keseluruhannya membutuhkan Rp 250 miliar. Runaway itu mahal," bebernya.
Lebih lanjut dia menerangkan, selain rencana pemanjangan runaway, Bandara APT Pranoto sendiri juga akan membangun solar cell senilai Rp 25 miliar.
"Besok saya akan ke Jakarta untuk bertemu dengan pihak csr yang akan berinvestasi untuk pembangunan solar cell," imbuhnya.
Pembangunan solar cell ini sesuai dengan ketetuan baru dari Presiden RI Joko Widodo. Bandar udara harus memiliki tiga lapis pasokan listrik. Seperti aliran PLN, tenaga mesin Diesel dan yang terakhir adalah solar cell atau panel surya.
Tidak berhenti di situ, Dodi juga mengatakan, jika lokasi pemindahan IKN baru ke Kaltim membuat Samarinda menjadi kota penyangga yang sangat penting kedepannya. Maka dari itu, Bandara APT Pranoto begitu seksi di mata investor. Yang terakhir bahkan, Job Air Technic, perusahaan asal Republik Ceko, berminat membangun hanggar Maintenance Repair and Overhaul (MRO) pesawat di Bandara APT Pranoto Samarinda. MRO itu menjadi yang keempat di Indonesia. Tiga lainnya dibangun di Batam, Jakarta dan Surabaya.
"Untuk Indonesia tengah dan timur akan jadi yang pertama. Job Air Technic sudah siapkan form business letter, dan akan kami bicarakan di Jakarta besok," tuturnya.
Hanggar itu sendiri rencana akan dibangun di atas lahan sekitar 5-10 hektare dan ditujukan sebagai tempat repair dan maintenance pesawat nantinya. Selain itu, pihak investor asal Ceko juga akan menginginkan ada pusat pendidikan teknik mesin. Karena sejauh ini begitu banyak pendidikan pilot saja.
"Ini terobosan bagus. Saya komunikasikan ini ke Bu Dirjen Perhubungan Udara, karena ini bisa mengangkat Samarinda dan menyerap tenaga-tenaga kerja," pungkasnya.
[JRO | RWT]