Internasional
Siapa Chaowalit Thongduang? Mengenal Buronan Paling Dicari Asal Thailand yang Tertangkap di Bali
Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, masyarakat Indonesia digegerkan oleh berita penangkapan buronan paling dicari asal Thailand yang akhirnya berhasil ditangkap di Bali (30/05/2024). Chaowalit Thongduang atau juga dikenal sebagai Pang Na Node, telah melakukan banyak kejahatan sebelum akhirnya kabur ke Indonesia dengan menempuh 17 jam perjalanan menggunakan speedboat pada Desember 2023, ujar Wahyu Widada, kepala badan investigasi kriminal Indonesia, pada konferensi pers di Jakarta (02/06/2024).
Catatan Kriminal Chaowalit Thongduang
Dilansir dari Barron, Chaowalit melarikan diri dari sebuah rumah sakit di provinsi selatan Nakhon Si Thammarat saat dia menjalani hukuman 20 tahun penjara. Pada bulan Desember 2023, Bangkok Post melaporkan bahwa Chaowalit telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia dalam kasus percobaan pembunuhan sejak tahun 2019.
Dikabarkan bahwa ratusan pihak kepolisian diturunkan untuk menangkapnya kembali, dalam sebuah operasi yang dilaporkan menelan biaya sekitar 10 juta baht ($271,816). Phanurat Lukboon, sekretaris jenderal dewan pengawas narkotika Thailand menuturkan bahwa Chaowalit dicari atas berbagai tuduhan termasuk pembunuhan dan pelanggaran terkait narkoba.
Chaowalit menjadi gangster kelas 1 di Thailand dengan banyak jejaring narkoba internasional meliputi Thailand, Australia, dan Myanmar. Ia juga diketahui membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman, ujar Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti, sehingga kaburnya Chaowalit memberikan tekanan pada aparat penegak hukum di Thailand.
Wahyu menuturkan bahwa penangkapan Chaowalit sendiri didasari oleh adanya red notice dari pihak kepolisian Thailand pada (16/02/2024). Penggeledahan semula diawali di Medan, Sumatera Utara oleh Polda Sumut bersama Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum), kemudian didapati petunjuk bahwa pelaku sudah tidak berada di tempat dan berpindah ke Bali.
Saat berada di Indonesia Chaowalit dibantu oleh seorang WNI berinisial FS untuk membuat identitas palsu sebagai WNI atas nama Sulaiman dengan komunikasi melalui Google Translate. Chaowalit sendiri sudah mengenal FS sejak masih di Thailand. Chaowalit juga selalu berpindah-pindah dari satu tempat tinggal ke tempat lain, dari satu apartemen ke apartemen lain.
Penangkapannya di Bali disertai dengan beberapa bukti yang diamankan polisi seperti kartu identitas palsu dan akta kelahiran atas nama Sulaiman yang diduga telah digunakan Chaowalit, serta buku rekening bank Indonesia.
Kepolisian Indonesia Berharap Penangkapan Chaowalit Menjadi Barter dengan Fredy Pratama
Dengan adanya penangkapan Chaowalit, Phanurat berterima kasih kepada Indonesia dan akan melanjutkan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut. Kemudian, Kepolisian Indonesia juga berharap Thailand bisa membantu menangkap bos besar sindikat narkoba Fredy Pratama yang diduga sedang bersembunyi di hutan Thailand.
Fredy dikenal sebagai pengedar narkoba sejak 2009 dan berhasil masuk dalam daftar pencarian orang pada 2014, namun belum pernah ditangkap. Adapun Fredy diketahui memiliki nama samaran seperti Amang, Aming, Escobar, Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag, dan Mojopahit, saat ini merupakan pengedar narkoba terbesar di Indonesia. Hingga kini, pihak kepolisian baru berhasil menangkap empat anak buah Fredy di Sunter, Jakarta Utara pada (04/04/2024).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Peningkatan Penyakit TB di Indonesia, Berikut Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya!
- Dukung Program Kesehatan Nasional, Ini 5 Kontribusi PAFI dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Kabupaten Buru
- Kaltim Masuk 3 Besar! Inilah 10 Provinsi dengan Rata-Rata Pendapatan Freelance Tertinggi Tahun 2024
- Miris! Kaltim Peringkat 2 dari 38 Provinsi dengan Angka Depresi Tertinggi Se-Indonesia
- From Aru to Colombia: Indigenous Peoples Demand Recognition for Their Role in Protecting Nature