Samarinda

Siswa Tidak Punya Ponsel, SMP Negeri 36 Samarinda Lakukan PTM di Sekolah

Kaltim Today
25 Agustus 2021 13:15
Siswa Tidak Punya Ponsel, SMP Negeri 36 Samarinda Lakukan PTM di Sekolah
Disdik Samarinda pantau persiapan PTM di SMPN 36 SAMARINDA.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Saat pandemi Covid-19, seluruh siswa didorong untuk mengikuti proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal tersebut ditujukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Seperti halnya di Samarinda. Meskipun sempat menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa sekolah, namun ketika ditetapkan Samarinda sebagai wilayah yang menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV, siswa pun kembali mengikuti PJJ.

Tidak dapat dipungkiri, demi mengikuti proses PJJ, dibutuhkan seperangkat ponsel atau laptop pendukung agar bisa bergabung didalam kelas virtual zoom. Namun hingga saat ini, tidak sedikit siswa bahkan orang tua siswa yang masih belum memiliki ponsel cerdas. Alhasil, mereka pun kesulitan untuk mengikuti PJJ.

Melihat permasalahan tersebut, SMPN 36 Samarinda mengakomodir siswa yang tidak memiliki posel melakukan PTM di sekolah.

Perihal masalah ini, Kepala SMP Negeri 36 Samarinda, Tuti Susandra Dewi, mengaku banyak siswa yang mengalami sejumlah kendala dalam proses PJJ.

Adapun kendala yang paling mendasar yakni masalah siswa yang belum memiliki ponsel.

"Masih ada siswa yang tidak mempunyai ponsel, ada juga keluhannya karena rusak, lalu keterbatasan kuota dan kesulitan untuk pengumpulan tugas dari para siswa," ungkap Tuti, Senin (23/8/2021).

Menurut Tuti, cukup banyak kendala yang dialami siswa menyangkut hal ini. Sehingga dirinya pun membuat alternatif dengan meminta siswa datang ke sekolah melakukan belajar seperti biasa.

Jika dirasa cukup dengan memberi tugas, maka akan diberi saja dan dikerjakan di rumah.

“Tidak banyak, sekitar 3 sampai 4 orang saja,” tambahnya.

Selain memberikan alternatif, Tuti juga terus menelusuri kesulitan ataupun kendala yang dialami siswa, bahkan jika diperlukan akan turun kerumah-rumah untuk mengetahui kendalanya.

Ia mengaku jika PJJ tidak berjalan efektif. Sebab SMPN 36 yang kebetulan menjadi sekolah penggerak, sejatinya sedang memerlukan banyak aksi.

“Harapan saya sekolah kembali tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan. Kami juga sudah menyiapkan sarana prasarananya," harapnya.

[REF | TOS | ADV DISDIK SAMARINDA]



Berita Lainnya