Politik

Suara PSI Melonjak Signifikan, Jokowi: Itu Urusan Partai

Network — Kaltim Today 04 Maret 2024 12:26
Suara PSI Melonjak Signifikan, Jokowi: Itu Urusan Partai
Jokowi. (Instagram/Jokowi)

Kaltimtoday.co - Presiden Jokowi memberikan tanggapannya terkait lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

Meskipun lonjakan ini menjadi sorotan, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak campur tangan dalam urusan PSI. Menurutnya, hal tersebut adalah urusan internal partai dan sebaiknya ditanyakan langsung kepada pihak terkait, baik partai maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Itu urusan partai. Tanyakan ke partai. Tanyakan ke KPU," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).

Lonjakan suara PSI memunculkan menuai sorotan, terutama dari partai-partai peserta Pemilu 2024.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, secara khusus mencatat peningkatan yang signifikan dalam perolehan suara PSI. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @romahurmuziy, ia menyoroti anomali tersebut.

"Ini ledakan tak wajar suara @psi_id yang monitoringnya saya cuplik salah satunya dari yang beredar di media sosial," tulis Romy seperti dilihat Minggu (3/3/2024).

Romahurmuziy merasa heran dengan lonjakan suara PSI yang begitu tinggi, mengingat suara tersebut hanya berasal dari 110 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Dengan 19 ribu suara dari 110 TPS, rata-rata setiap TPS mendapatkan 173 suara. Namun, jika diasumsikan partisipasi pemilih rata-rata 75%, maka suara sah di setiap TPS hanya mencapai 225 suara. Ini berarti PSI memperoleh 77% suara di 110 TPS tersebut. Tidak masuk akal!" tulis Romahurmuziy.

Ia kemudian meminta KPU dan Bawaslu untuk menginvestigasi lonjakan suara PSI dengan serius.

"Saya dan @dpp.ppp meminta perhatian dan tindak lanjut yang serius dari @kpu_ri dan @bawasluri terkait ketidakwajaran ini!" tegasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim, menyoroti penurunan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) seiring dengan peningkatan suara PSI. Menurutnya, hal ini menimbulkan dugaan adanya intervensi tertentu.

Chico menyatakan bahwa, PPP selalu mendapat suara di atas hasil survei karena distribusi pemilihannya merata di kantong-kantong Islam di seluruh Indonesia, berbeda dengan PKB yang lebih terkonsentrasi di Jawa Timur.

"Namun, pemilu ini diduga dipenuhi dengan intervensi yang brutal dari pihak yang berwenang, yang mencakup ASN, TNI-Polri, dan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) sejak awal kampanye bahkan sebelumnya," kata Chico kepada wartawan pada Minggu (3/3/2024).

Ia menambahkan bahwa peningkatan suara PSI dan penurunan suara PPP semakin menguatkan dugaan adanya manipulasi suara dengan mengalihkan suara dari partai lain.

"Jika hal ini terus berlanjut hingga akhir penghitungan suara, masyarakat akan menilai bahwa Presiden Jokowi bertanggung jawab atas hilangnya sejarah Partai Ka’bah (karena mendukung Ganjar-Mahfud) dari Indonesia karena dukungannya terhadap PSI," ungkap Chico.

Chico menegaskan bahwa manipulasi suara PSI harus ditolak. Menurutnya, PSI seharusnya tidak lolos sebagai peserta pemilu jika tidak ada campur tangan dari pihak berwenang.

"PSI hanya lolos karena campur tangan kekuasaan," tegas Chico.

[RWT] 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya