Daerah
Sukro, Pahlawan Kemanusiaan Asal Lebak Mantan yang Telah Mendonorkan Darah 188 Kali, Diganjar Umrah Gratis
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sukro, warga Desa Lebak Mantan, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tidak pernah menyangka bahwa dedikasinya selama puluhan tahun sebagai pendonor darah akan mendapat apresiasi berupa hadiah umrah.
Penghargaan ini diberikan oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, melalui Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-79 tahun 2024, yang berlangsung di lapangan parkir pendopo Bupati Kukar, Minggu (14/9/2024).
Saat namanya dipanggil untuk naik ke panggung, pria berusia 61 tahun ini terlihat terharu mengenakan pakaian hijau muda. Matanya berkaca-kaca, penuh rasa syukur atas penghargaan yang diberikan oleh pemerintah atas kontribusinya yang luar biasa.
Sukro tidak sendirian. Otoy Usman, mantan staf ahli Bupati Kukar yang juga telah mendonorkan darah sebanyak 150 kali, turut menerima hadiah umrah.
Perjalanan Sukro sebagai pendonor darah dimulai sejak duduk di bangku kelas II SMA pada tahun 1982 di Provinsi Jawa Timur. Semangat kemanusiaannya terbangun dari keanggotaannya di Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah, serta slogan di kantor PMI, “Setetes Darah Menyelamatkan Nyawa Manusia”. Sejak saat itu, ia berkomitmen untuk mendonorkan darah secara rutin.
“Saya merasa panggilan hati untuk menolong orang sakit. InsyaAllah, dengan donor darah, orang yang sakit bisa cepat sembuh, dan kita pun merasa lebih sehat,” ujarnya.
Sukro tidak terbatas mendonorkan darah di satu tempat. Ia telah mendonorkan darah di berbagai kota, mulai dari Jawa, Bali, Jakarta, hingga Kukar. Dalam setiap kesempatan, ketika tiba waktunya donor dan di manapun ia berada, Sukro selalu menyempatkan diri untuk berpartisipasi.
Jadwal donor awalnya setiap tiga bulan sekali, namun seiring berjalannya waktu dan kebijakan PMI, frekuensinya berubah menjadi setiap dua hingga dua setengah bulan. Bagi Sukro, mendonorkan darah bukan hanya tentang membantu orang lain, tetapi juga menjaga kesehatannya sendiri.
“Saya merasa badan lebih ringan dan tidak gampang capek setelah mendonorkan darah,” ungkapnya.
Ia juga memastikan untuk selalu menjaga kondisi fisiknya menjelang donor, seperti tidur cukup dan menghindari begadang, sehingga ia selalu lolos uji kesehatan untuk mendonorkan darah.
Tidak hanya dirinya, semangat mendonorkan darah juga menular kepada keluarganya. Anak Sukro kini ikut menjadi pendonor darah, meski dengan golongan darah yang berbeda dari sang ayah.
Prestasi Sukro dalam mendonorkan darah sudah diakui di tingkat nasional. Pada tahun 2011, ia diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jakarta setelah berhasil mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali. Pada tahun 2020, ia kembali mendapat undangan untuk donor ke-150 kali, namun acara tersebut tertunda karena pandemi. Kini, dengan 188 kali donor darah, Sukro tetap rendah hati dan terus menjalankan misinya untuk menolong sesama.
Ketika ditanya tentang perasaannya setelah mendapatkan hadiah umrah, Sukro dengan rendah hati mengungkapkan rasa syukurnya.
“Ini adalah penghargaan yang luar biasa dari pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Saya benar-benar bersyukur.” ucapnya.
Sukro memiliki pesan penting bagi masyarakat agar tidak ragu untuk mendonorkan darah. Baginya, donor darah bukan hanya soal menolong orang lain, tetapi juga menjaga kesehatan dan harapan untuk hidup lebih lama.
“Jika kita rutin mendonorkan darah, InsyaAllah badan akan terasa lebih segar dan sirkulasi darah lebih bersih. Selain itu, dengan pemeriksaan rutin, kita bisa lebih cepat mengetahui kondisi kesehatan kita,” ujarnya.
Dengan segala pengorbanan dan dedikasinya, Sukro dijuluki “Pahlawan Kemanusiaan” oleh Presiden SBY. Baginya, gelar tersebut adalah bentuk penghargaan yang melambangkan jiwa kemanusiaan dan semangat untuk selalu berbagi bagi mereka yang membutuhkan.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Fakta-Fakta Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pernah Terbakar 14 Tahun Lalu
- IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara
- Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak
- Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim
- Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara