Kaltim

Survei LPI: Mayoritas Warga Kaltim Tolak Politik Dinasti dan Uang di Pilgub 2024

Network — Kaltim Today 14 Agustus 2024 04:42
Survei LPI: Mayoritas Warga Kaltim Tolak Politik Dinasti dan Uang di Pilgub 2024
Hasil survei terbaru LPI menunjukkan mayoritas masyarakat menolak politik dinasti dan politik uang di Pilgub Kaltim 2024. (Beritsatu.com)

Kaltimtoday.co, Jakarta - Survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan mayoritas masyarakat Kalimantan Timur menolak politik dinasti dan politik uang dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) 2024. Sebanyak 50,3% responden tidak akan memilih calon yang terlibat dalam praktik politik dinasti, sementara 67,6% menolak politik uang, menurut survei yang dirilis di Aryaduta Hotel, Jakarta Pusat, Senin (12/8/24). 

"Dari temuan survei LPI, didapati bahwa 50,3% responden tidak akan memilih calon yang melakukan praktik dinasti politik, sedangkan 67,6% masyarakat menolak politik uang," ujar Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan saat memaparkan hasil survei berjudul "Cagub Ideal untuk Provinsi Kaltim di IKN."

Survei tersebut dilakukan pada 1-7 Agustus 2024 terhadap 1.000 warga Kaltim berusia 17-65 tahun dengan metode stratified multistage random sampling. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka, Google Form, email, WhatsApp, dan Zoom, dengan margin of error sekitar 4,27% dan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 50,3% responden menolak politik dinasti, 17,4% mendukung, dan 32,3% tidak memberikan jawaban. Sementara itu, 67,6% responden menolak politik uang, 17,6% menganggapnya wajar, dan sisanya tidak memberikan jawaban.

Ali Ramadhan menambahkan, meskipun politik dinasti tidak dilarang dalam demokrasi, praktik ini berdampak pada kualitas demokrasi, termasuk partisipasi politik warga dan tata kelola pemerintahan.

"Kepentingan bisnis-politik dinasti sering kali bekerja melalui kuasa politik," ujarnya.

Ali juga memprediksi kompetisi Pilgub Kaltim akan berlangsung ketat dengan dua pasangan calon kuat, yakni Rudy Mas'ud-Seno Aji dan Isran Noor-Hadi Mulyadi. Beberapa daerah seperti Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kertanegara menjadi target utama perolehan suara.

"Di atas kertas, pasangan Rudy Mas'ud-Seno unggul dalam hal dukungan politik partai," kata Ali.

Dia menambahkan bahwa, pasangan ini telah didukung oleh mayoritas partai di Kaltim dengan total 44 kursi di DPRD. Sedangkan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi baru mendapat dukungan resmi dari Partai Demokrat dengan 2 kursi, menunggu rekomendasi dari PDIP yang memiliki 9 kursi.

Lebih lanjut, hasil survei LPI menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi berada di angka 47%, unggul dari Rudy Mas'ud-Seno Aji yang berada di 18,3%. Namun, 34,3% warga Kaltim masih belum memutuskan pilihannya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya