Advertorial

Telusuri Rantai Pasar, KUKM Perindag PPU Bakal Lakukan Pengecekan Demi Atasi Inflasi 

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 08 Februari 2024 16:47
Telusuri Rantai Pasar, KUKM Perindag PPU Bakal Lakukan Pengecekan Demi Atasi Inflasi 
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Saidin. (Fauzan/kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Saidin, menyoroti permasalahan inflasi yang tengah menjadi sorotan di wilayah tersebut. 

Saidin menjelaskan, beberapa faktor yang menjadi pemicu inflasi serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Jadi memang ada beberapa komoditas yang menjadi pemicu inflasi. Terutama untuk di kita yang inflasinya berdiri sendiri enggak lagi dengan Balikpapan, nah kami dengan teman-teman dinas terkait ini akan melakukan pemantauan-pemantauan harga terkait dengan ada beberapa komoditi yang dianggap itu pemicu, terutama terkait dengan tomat," ungkap Saidin.

Saidin mengungkapkan bahwa, tomat menjadi salah satu komoditas yang memicu kenaikan inflasi di PPU. Harganya di tingkat petani hanya mencapai Rp16 ribu, sementara di pasaran, angka tersebut melambung hingga mencapai Rp35 ribu. 

Discrepancy harga yang signifikan ini menarik perhatian banyak pihak terutama terkait dengan rantai distribusi dan penentuan harga yang berlaku di pasar.

“Nah, ini yang kami akan lakukan dengan teman-teman Dinas Pertanian untuk investigasi apakah memang seperti itu kondisinya, karena ini masih laporan dari petani bahwa hanya satu komoditi atau semuanya seperti itu," tambahnya.

Lebih lanjut, Saidin menyatakan keyakinannya bahwa harga yang tinggi tidak selalu menjadi masalah di tingkat petani atau pasar tradisional. 

"Kami yakin bahwa memang kalau harga-harga itu tidak terlalu menjadi masalah di tingkat petani, di tingkat pasarnya pedagang itu sudah berpindah tangan sampai beberapa kali sehingga harga itu memang mungkin wajar bisa naik sampai Rp35 ribu itu," jelasnya.

Saidin juga mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi dalam rantai distribusi komoditas, terutama terkait dengan jumlah perantara dalam transaksi. 

"Kebetulan kemarin kita ke pasar Petung, mereka mengaku tidak beli di petani katanya, beli di tangan ketiga sehingga tiga kali pindah itu barang. Itu di level lokal kita saja. Jadi rantai ini yang kita pangkas, kalau bisa dari petani langsung ke pedagangnya," tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya