Nasional
Tembok Rumah Warga Jebol Dihantam Banjir Malang, Warga: Seperti Tsunami!
Kaltimtoday.co - Warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, mulai berbenah setelah banjir besar menerjang wilayah mereka pada Kamis sore, 4 Desember 2025. Lumpur tebal dan kerusakan bangunan masih tampak di berbagai sudut permukiman, sementara warga terus membersihkan rumah serta menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dipakai.
Hingga Jumat, 5 Desember 2025, aktivitas pembersihan terlihat di hampir seluruh RT. Banjir yang datang tiba-tiba itu tidak hanya merendam rumah, tetapi juga merusak bangunan hingga jebol akibat tekanan air yang sangat kuat.
Salah satu korban kerusakan parah adalah Puspa Ena (57). Dinding kamar rumahnya roboh setelah dihantam arus deras yang melaju tanpa kendali. Ia mengaku air mulai naik sekitar pukul 14.30 WIB, awalnya hanya menggenangi halaman sebelum kemudian tiba-tiba melonjak dengan cepat.
Puspa bahkan sempat terseret arus saat mencoba menyelamatkan diri.
“Saya sempat kegulung air, masuk langsung tinggi. Rasanya seperti tsunami karena alirannya deras sekali,” ujar Puspa dengan suara bergetar saat ditemui pada Jumat.
Tembok kamar setebal sekitar 40 sentimeter itu runtuh seketika. Berbagai barang berharga miliknya hanyut terbawa air, termasuk pakaian dan gerabah yang ia simpan di dalam kamar.
“Saya mau ambil baju cucu saya, tiba-tiba ada suara gemuruh. Tidak lama, tembok belakang langsung runtuh. Tadinya banjirnya kecil, tapi makin tinggi dan langsung menghantam tembok,” tuturnya.
Puspa menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terburuk selama puluhan tahun ia tinggal di Purwodadi.
“Dulu pernah banjir tahun 2019, tetapi tidak separah ini. Air datang dari arah jalan raya di Jalan Kemirahan, turun ke sini,” tambahnya.
Kejadian serupa dialami Irawan, tetangga Puspa. Setelah tembok rumah Puspa jebol, arus air langsung mengarah ke rumahnya dan menghancurkan kamar mandi berukuran 2x3 meter miliknya.
“Saat itu saya di rumah bersama istri. Begitu rumah Bu Puspa jebol, airnya langsung masuk ke rumah kami dan membuat kamar mandi ikut hancur,” kata Irawan.
Ia dan istrinya harus berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Tak satu pun barang berharga bisa diselamatkan.
“Kami langsung keluar tanpa sempat membawa apa pun. Lemari baju anak saya juga hanyut,” ujarnya.
Kini, di tengah puing bangunan dan perabot rumah tangga yang rusak, warga Purwodadi berharap adanya bantuan dan solusi jangka panjang dari pemerintah. Mereka berharap bencana banjir dengan arus besar seperti “tsunami mini” ini tidak lagi terulang di masa mendatang.
[RWT]
Related Posts
- Dishub Samarinda Sasar Parkir Liar di Eks Jalan Anggi, Satu Mobil Diderek Petugas
- Kasus Kredit Fiktif di BPR Bank Samarinda Mencuat, Pemkot Klaim Indikasi Penyimpangan Sudah Terasa Sejak Periode Pertama Andi Harun
- Komisi III DPRD Kaltim Tekankan Penguatan Pengawasan Pemilu Jelang Pesta Demokrasi
- Kunjungan Wisman ke Kaltim Turun 9,60 Persen pada Oktober, TPK Hotel Justru Meningkat
- Pemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar







