Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) tidak menutup tempat wahana destinasi wisata yang dikelola oleh swasta saat lebaran Idul Fitri. Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar), Thauhid Afrilian Noor.

"Destinasi wisata yang dikelola swasta tetap boleh beroperasi dan boleh dibuka saat lebaran Idul Fitri. Sedangkan yang dikelola pemerintah masih ditutup," tutur pria yang akrab disapa Thauhid ini ketika dikonfirmasi Kaltimtoday.co, Jumat (7/5/2021).

Walaupun dibuka, pihaknya mengingatkan agar pengelola wisata bisa memastikan semua pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan ketat. Selain itu, jumlah pengunjung juga harus dibatasi, yakni 30-50 persen daripada kapasitas tempat wisata.

 

Baca Juga: Dispar Kukar Gandeng Polnes Samarinda Dampingi Pengembangan Wisata di 3 Desa

Baca Juga: Komisi II DPRD Kukar Dorong Revitalisasi Pulau Kumala, Usul Jadi Destinasi Wisata Modern

Baca Juga: Dispar Kukar Dukung Pengembangan Wisata Pantai Biru Kersik di Marangkayu

Baca Juga: Festival Desa dan Kelurahan Dorong Laju Wisata Kukar, Dispar Apresiasi Peran Masyarakat

View this post on Instagram

Baca Juga: Dispar Kukar Dorong Pejabat Terjun Langsung untuk Kembangkan Potensi Wisata Desa

Baca Juga: Bukit Mahoni, Wisata Alam Hits di Tenggarong Seberang yang Hadirkan “Mahoni Menyala” Tiap Akhir Pekan

Baca Juga: Berau Miliki 218 Destinasi Wisata, Baru 4 yang Populer dan Hasilkan PAD

Baca Juga: Wisata Air Terjun Kembar Terkendala Akses Jalan, Camat Marangkayu Siap Bantu

Baca Juga: Upaya Optimalkan Sektor Pariwisata, DPRD Samarinda Minta Dinas Pariwisata Berdiri Sendiri

Baca Juga: Tenggarong Makin Diminati Wisatawan, Siap Jadi Kota Wisata Budaya Andalan Kaltim

Baca Juga: Rayakan Libur Panjang Iduladha di Kaltim, Pemprov Ajak Warga Nikmati Destinasi Wisata Lokal

Baca Juga: Jam Bentong Disiapkan Jadi Museum Digital, Renovasi Masih Berlanjut

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Thauhid berharap agar, pengelola wisata lebih memperketat penerapan prokes agar tidak terjadi penularan Covid-19 di tempat wisata. Apalagi sekarang mudik dilarang, kemungkinan banyak wisatawan terutama di Kukar berkunjung. Jadi harus mengantisipasi sejak dini serta mempersiapkan dan menyediakan peralatan prokes di sejumlah titik untuk.

"Pemilik ataupun pengelola wisata harus menyediakan alat cuci tangan. Kemudian sebelum masuk, pengunjung wajib ada pemeriksaan suhu tubuh," tuturnya.

Terkait pengunjung diharuskan membawa rapid antigen atau tidak, Thauhid menuturkan kebijakan tersebut tergantung masing-masing tempat wisata.

[SUP | RWT]