Advertorial

Wisata Air Terjun Kembar Terkendala Akses Jalan, Camat Marangkayu Siap Bantu

Supri Yadha — Kaltim Today 10 Juni 2025 19:48
Wisata Air Terjun Kembar Terkendala Akses Jalan, Camat Marangkayu Siap Bantu
Air Terjun Kembar di Desa Santan Ulu. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Air Terjun Kembar yang terletak di RT 04 Dusun Wirasatu, Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata alam di Kutai Kartanegara (Kukar). Namun, minimnya akses infrastruktur jalan menuju lokasi masih menjadi kendala utama dalam upaya pengembangan wisata tersebut.

Camat Marangkayu, Ambo Dalle mengatakan, kecamatan siap mendukung pengembangan infrastruktur jalan bila sudah ada usulan yang masuk ke program pemerintah.

“Iya, tempo hari saya sudah kasih tahu, saya bilang kira-kira apa yang mau dimohonkan, nanti kita masukkan ke program kecamatan atau diusulkan ke Pemkab,” kata Ambo Dalle, Selasa (10/6/2025).

Ia menambahkan, sempat menerima undangan untuk melihat langsung kondisi lapangan, namun belum sempat hadir. Kendati demikian, komitmen dukungan infrastruktur tetap akan diberikan apabila program pengembangan sudah berjalan.

“Tapi insyaallah, saya bilang infrastrukturnya akan kita bantu,” sambungnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Santan Ulu, Heri Budianto menambahkan, pentingnya pembangunan akses jalan ke lokasi air terjun. Menurutnya, jika infrastruktur jalan dibangun, maka jarak dan waktu tempuh menuju air terjun akan jauh lebih efisien dan menarik lebih banyak kunjungan.

“Ini akan dilakukan, dan tentunya kalau itu dibangun, infrastruktur jalan itu, Insya Allah lebih dekat aksesnya ke air terjun,” ujarya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menekankan bahwa rencana pengembangan destinasi perlu disertai pertimbangan matang terkait nilai ekonomis. Menurutnya, belum optimalnya kunjungan menjadi faktor pertimbangan utama sebelum ada investasi besar dilakukan.

“Untuk akses jalan seperti itu, nanti kita lihat dulu, ya. Jadi, dilihat dulu potensinya seperti apa. Karena kalau kita langsung kelola, sementara yang mengunjungi juga belum ada, lalu kita investasi miliaran, itu kan kurang cocok kan, kita nanti liat dulu nilai ekonomisnya,” jelasnya.

Ia pun mendorong pemerintah desa untuk mengambil inisiatif awal melalui pemanfaatan dana desa secara bertahap. Selain itu, legalitas dan status lahan juga menjadi perhatian penting.

Jika aset dimiliki desa dan dikelola Pokdarwis, maka Dinas Pariwisata siap memberikan dukungan penuh agar pengembangan berjalan tepat sasaran.

“Kalau memang itu potensial untuk dikembangkan, ya tidak apa-apa, bisa kita bantu juga,” tandas Arianto.

[RWT | ADV DISPAR KUKAR]



Berita Lainnya