Headline

Tidak Cukup Tutupi Dampak Kenaikan BBM, Partai Buruh: BLT Rp 150 Ribu/Bulan Itu Penghinaan ke Rakyat

Kaltim Today
17 September 2022 17:20
Tidak Cukup Tutupi Dampak Kenaikan BBM, Partai Buruh: BLT Rp 150 Ribu/Bulan Itu Penghinaan ke Rakyat
Presiden Partai Buruh, Saiq Iqbal.

Kaltimtoday.co - Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 600 ribu dari pemerintah akibat kenaikan harga BBM dinilai sebagai penghinaan. Penilaian itu disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

"BLT Rp 150 ribu per bulan atau Rp 600 ribu per empat bulan itu penghinaan kepada rakyat," kata Said Iqbal saat jumpa pers virtual, Sabtu (17/9/2022).

Said Iqbal menilai uang Rp 150 ribu yang diberikan pemerintah setiap bulan itu tidak mungkin bisa mencukupi kebutuhan para pekerja atau kaum buruh.

"Rp 150 ribu per bulan kalau kita bagi 30 hari artinya 5 ribu, jajan anak buruh saja tidak cukup. Itu hanya gula-gula tidak ada manfaat," jelas Said Iqbal.

Apalagi, sebut dia, harga sewa rumah belakangan ini juga naik imbas kenaikan harga BBM.

"Menutupi sewa rumah yang sudah naik Rp 50-100 ribu saja tidak tertutupi," ujarnya.

Dia menilai kebijakan pemerintah memberi sumbangan BLT Rp 600 ribu bak menuang garam di lautan.

"Yang disebut BLT sebagai bantalan itu hanya menggarami air laut, menjadi sia-sia," papar dia.

Diketahui, pemerintah menggelontorkan BLT BBM dan BLT subsidi gaji untuk membantu masyarakat miskin di tengah kenaikan harga BBM.

BLT BBM yang diberikan kepada penerima manfaat per keluarga yakni Rp 600 ribu, dengan total jumlah dibagikan kepada 20,65 juta rakyat miskin.

Sedangkan, total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp 12,4 triliun.

Sedangkan BLT subsidi gaji yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per orang kepada 16 juta pekerja. Sehingga total anggaran yang digelontorkan untuk BLT subsidi mencapai Rp 9,6 triliun.

Di Samarinda, dana yang dialokasi pemerintah kota untuk bantuan sosial sebesar Rp 12,6 miliar. Total penerima 28.055 orang. Mereka terdiri atas masyarakat miskin yang terdata di DTKS 19.559 orang, ojek online 6.000 orang, sopir angkot 600 orang, buruh korban PHK 128 orang, nelayan 778 orang, pembudi daya 786 orang, pedagang 150 orang, dan motoris tabangan 54 orang.

Selain bantuan sosial, Pemkot Samarinda juga menyalurkan bantuan dalam bentuk penciptaan lapangan kerja dalam bentuk padat karya pro bebaya di 259 RT. Total anggaran untuk program ini sebesar Rp 3,8 miliar.

[TOS | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya