Daerah
TMMD ke-122 Kodim 0906/KKR, Bangkitkan Harapan Petani Desa Kerta Buana
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, membuka asa baru bagi para petani setempat. Perbaikan dan pembangunan jalan usaha tani dalam program ini menjawab impian para petani yang telah dinantikan selama puluhan tahun.
SAAT fajar belum menyingsing, Amiruddin, warga Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, sudah bersiap menjemput rezeki. Sejak pukul 05.30 WITA, dengan mengenakan kaus dan celana panjang, ia berangkat menuju lahan sawah yang dapat ditempuh sekitar 10 menit. Di tengah hamparan puluhan hingga ratusan hektare lahan pertanian, ia menghirup udara segar bebas polusi.
Kegiatan ini telah menjadi rutinitasnya selama 20 tahun, sejak ia mulai bertani untuk menghidupi keluarganya. Hasil panen yang melimpah menjadi harapan besarnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, impian para petani di desa ini untuk memiliki infrastruktur jalan yang memadai belum sepenuhnya terwujud. Jalan usaha tani selebar 4 meter masih berupa tanah yang sulit dilalui kendaraan, terutama saat musim hujan. Kondisi ini menjadi tantangan utama bagi para petani yang bergantung pada akses jalan tersebut.
Sebagai Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kerta Buana, Amiruddin mengajak kelompok tani lain untuk mencari solusi konkret. Usulan peningkatan infrastruktur melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kemudian disampaikan ke pemerintah desa.
Pada tahun 2023, Gapoktan berkomunikasi dengan Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Adi Basuki. Usulan itu mendapat tanggapan positif, dan Kades mendukung penuh rencana tersebut, yang kemudian diteruskan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasilnya, Desa Kerta Buana ditetapkan sebagai lokasi TMMD ke-122 pada tahun 2024.
“Kami sangat senang dan bersyukur Kerta Buana menjadi lokasi TMMD, karena permasalahan yang kami hadapi selama ini bisa teratasi, terutama dalam menekan biaya transportasi,” ujar Amiruddin.
Program TMMD oleh Kodim 0906/Kutai Kartanegara (KKR) berlangsung selama satu bulan penuh, dari awal hingga akhir Oktober 2024. Sasaran utama program ini bukan hanya peningkatan jalan usaha tani tetapi juga pembangunan sumur bor untuk pengairan sawah saat kemarau, serta perbaikan jembatan, gorong-gorong, dan rumah warga.
Dalam pertemuan persiapan bersama Pemdes Kerta Buana, Pemkab Kukar, dan Kodim 0906/KKR, Amiruddin memberikan masukan mengenai titik jalan usaha tani yang memerlukan perbaikan prioritas.
Desa Kerta Buana memiliki lahan pertanian produktif seluas sekitar 360 hektare yang tersebar di beberapa blok. Meski saling terhubung, kondisi jalan masih memperhatinkan. Amiruddin menyebutkan bahwa program TMMD ini membawa harapan baru bagi para petani, yang turut bergotong royong dengan prajurit TNI menimbun jalan dengan laterit sepanjang beberapa kilometer.
Bagi petani, infrastruktur yang memadai membantu mengurangi biaya operasional, terutama saat harga padi stagnan dan akses pupuk sulit. “Sebelumnya kami mengeluarkan sekitar Rp 7 juta, dan sekarang dengan perbaikan jalan ini, biaya dapat ditekan hingga 20-25 persen,” jelas Amiruddin.
Pembangunan sumur bor juga menjadi solusi penting, terutama bagi petani yang mengandalkan tadah hujan. Dengan sumur bor ini, mereka berharap dapat meningkatkan frekuensi panen hingga tiga kali setahun.
TMMD ke-122 berakhir pada 31 Oktober 2024. Amiruddin berharap program serupa bisa dilanjutkan oleh Pemkab Kukar pada tahun-tahun berikutnya, karena masih ada jalur usaha tani yang memerlukan perhatian.
Desa Kerta Buana, dengan penduduk 5.629 orang, mayoritasnya menggantungkan hidup dari pertanian. Mereka tergabung dalam 22 kelompok tani, yang terdiri dari 3 kelompok tanaman sayur dan 19 kelompok padi sawah.
Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Adi Basuki, mengungkapkan bahwa program TMMD memiliki sasaran fisik dan nonfisik. Untuk sasaran fisik, di antaranya perbaikan jalan sepanjang 3,2 km, 4 unit gorong-gorong, 3 unit sumur bor, 12 jembatan penghubung, dan perbaikan rumah warga.
“Setelah TMMD ini, produktivitas sektor pertanian dapat meningkat, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” kata Kades. Ia juga berencana memperluas area pertanian dengan memanfaatkan lahan bekas perusahaan seluas 92 hektare.
Dukungan Pemerintah Daerah
Program TMMD mendapat dukungan penuh dari Pemkab Kukar, yang turut mengalokasikan anggaran Rp 3,5 miliar. Hal ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan desa. Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, menyatakan bahwa sasaran TMMD selaras dengan program pemerintah daerah, baik dari segi pembangunan fisik maupun peningkatan kesadaran bela negara.
Dandim 0906/KKR, Letkol (Czi) Damai Adi Setiawan, menjelaskan bahwa TMMD melibatkan 202 personel dari TNI dan Polri. Dalam sebulan, seluruh target kegiatan TMMD rampung 100 persen, termasuk pembangunan jalan, jembatan, sumur bor, dan berbagai penyuluhan kepada masyarakat.
“Kegiatan TMMD ke-122 berjalan lancar berkat dukungan semua pihak,” tutup Dandim.
[TOS]
Related Posts
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air
- DJPb dan Pemprov Kaltim Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD Digital ke Kepala Daerah dan Pimpinan Unit Satuan Kerja
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media