VIDEO

Transisi Energi Kunci Perubahan Iklim di Kaltim, Kaum Muda Diminta Jadi Agen Utama

Kaltim Today
24 Agustus 2025 00:00

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Para ahli dan pengamat energi di Kalimantan Timur mendorong percepatan transisi dari energi fosil ke energi terbarukan. Langkah ini dinilai sebagai respons krusial terhadap perubahan iklim global, sambil membuka peluang ekonomi baru bagi daerah.

Dalam podcast Suara Zetizen bertema transisi energi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau Dicky Edwin Hindarto menyatakan, penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas ekonomi manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.

"Jika kita berbicara tentang perubahan iklim, kita harus membahas dampak dan penyebabnya. Penyebabnya tidak lain adalah aktivitas ekonomi manusia," ujar Diki.

Ia menambahkan, transisi ini harus berjalan secara adil (just energy transition), yang berarti transisi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial agar tidak mengganggu masyarakat. "Kata 'adil' berasal dari kata keadilan, artinya bagaimana kita bertransisi ke energi terbarukan sambil memastikan ekonomi dan masyarakat tidak terganggu, dan lingkungan tetap terlindungi," paparnya.

Diskusi ini juga menyoroti potensi besar energi terbarukan di Kalimantan Timur, seperti tenaga air, surya, dan biomassa. Namun, Fajar Alam, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), menjelaskan tantangan ekonomi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air di daerah hulu yang minim penduduk.

"Di Kalimantan Timur, beberapa sumber energi terbarukan terkait dengan geologinya. PLTA, misalnya, layak di daerah dengan perubahan ketinggian yang signifikan, tetapi sering kali berada di daerah hulu yang jarang penduduk," katanya.

Para narasumber sepakat bahwa transisi menuju energi terbarukan akan menciptakan "pekerjaan hijau" (green jobs). Diki menekankan, kaum muda memiliki peran sentral dalam pengembangan sektor ini.

"Generasi muda adalah kekuatan pendorong kreativitas. Jika Anda ingin menciptakan peluang dalam transisi energi yang adil, ada dua hal yang Anda butuhkan: jadilah kreatif dan jangan malas," katanya.

Fajar Alam menambahkan, kaum muda dapat berperan sebagai agen perubahan dengan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan.

"Generasi muda jauh lebih mahir menggunakan media sosial daripada generasi yang lebih tua. Mereka bisa menjadi agen perubahan dengan berbagi pesan positif dan meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan, yang merupakan cara mudah untuk terlibat," jelasnya.

Diskusi ini menegaskan bahwa masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Kalimantan Timur membutuhkan kerja sama dari semua pihak, dengan kaum muda sebagai garda terdepan untuk mendorong perubahan positif.

[TOS]
 



Video Lainnya