VIDEO
Kerusakan Jalan di Samarinda Masalah Sistemik, Akademisi Ungkap Masalah Keterbatasan Anggaran
SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Kerusakan jalan yang marak terjadi di Kota Samarinda dinilai sebagai masalah sistemik yang melibatkan berbagai faktor, mulai dari perencanaan, keterbatasan anggaran, hingga lemahnya penegakan regulasi. Hal ini terungkap dalam diskusi yang digelar dalam Podcast Suara Zetizen menghadirkan perwakilan Dinas PUPR Samarinda, DPRD Provinsi Kalimantan Timur, dan akademisi dari Universitas Mulawarman.
Menurut seorang akademisi Teknik Sipil, Muhammad Zazir Alkas, kerusakan jalan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas material, tetapi juga oleh beban kendaraan berat yang melintas. Ia mencontohkan, truk dan kontainer menjadi salah satu penyumbang terbesar kerusakan infrastruktur jalan di perkotaan.
Anggota Komisi 3 DPRD Kaltim, Subandi, mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan anggaran. Disebutkan, untuk memperbaiki seluruh jalan rusak di Samarinda, dibutuhkan dana hingga 7 triliun rupiah, sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota hanya sekitar 3,5 triliun rupiah.
Berbagai solusi pun diusulkan untuk mengatasi masalah ini, termasuk rencana pembangunan ring road yang terkoneksi untuk mengalihkan kendaraan berat agar tidak masuk ke dalam kota. Selain itu, diperlukan juga penegakan regulasi yang lebih tegas terhadap kendaraan yang melebihi batas tonase.
Secara keseluruhan, para narasumber sepakat bahwa perbaikan jalan di Samarinda tidak cukup hanya dengan penambalan, tetapi membutuhkan solusi jangka panjang dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk perencanaan pembangunan flyover untuk mengatasi masalah kemacetan di masa mendatang.
[TOS]