Balikpapan
Uang Palsu Banyak Beredar, Sejumlah Pedagang Takjil Ramadan Jadi Korban
Kaltimtoday.co, Balikpapan - Uang palsu kembali beredar di sejumlah daerah di Kaltim. Terbaru di Balikpapan. Korbannya merupakan pedagang takjil.
Pedagang pun merasa sangat dirugikan dengan adanya peredaran uang palsu tersebut. Apalagi para pedagang mengandalkan penghasilan dari berjualan takjil saat Ramadan.
Seperti yang dialami oleh seorang kakek yang menjajakkan dagangan kue untuk berbuka di kawasan Bukit Damai Sentosa (BDS), Balikpapan. Dia menjadi korban uang palsu. Padahal dagangannya terbilang murah serta dijajakkan di pinggir jalan menggunakan motor.
[irp posts="54481" name="Polling: Sudah 2,5 Tahun Anggota DPR RI Dapil Kaltim Bekerja, Seberapa Puas Anda dengan Kinerja Mereka?"]
Semula kakek tersebut tidak mengetahui jika uang yang diterimanya adalah uang palsu. Hingga salah seorang pembeli memberitahunya bahwa uang tersebut palsu.
"Kasihan kakek ini, dia nggak tahu kalau uang yang didapatnya itu palsu. Pas saya cek, ternyata memang benar itu uang palsu," kata Riska, seorang pembeli kue kepda awak media.
Belum diketahui pelaku yang membeli dengan uang palsu tersebut. Riska mengaku, geram kepada pelaku yang tega menukarkan uang palsu dengan kue yang dijual korban. Terlebih korban memberikan uang kembali.
"Nggak tahu siapa yang beli pakai uang palsu. Nggak punya hati banget, semoga yang beli tadi punya itikad baik untuk mengembalikan," ungkapnya.
Tak hanya di Balikpapan, pedagang es juga mengalami hal yang sama. Rizna, salah seorang korban uang palsu tersebut juga tak menyangka uang yang diterimanya dari pembeli adalah palsu. Sebab memang sekilas uang palsu tersebut sangat mirip dengan aslinya.
"Iya, hati-hati saja dengan uang palsu, saya juga dapat. Sekilas mirip asli, tapi kalau dilihat lebih teliti dan diterawang itu nggak ada gambarnya, terus kertasnya juga lebih halus," beber Rizna.
Rizna mengimbau kepada pedagang khususnya yang berjualan di Pasar Ramadan untuk waspada. Sebab situasi ramai pembeli menjadi kesempatan bagi pelaku menukarkan uang palsunya.
"Iya buat yang jualan, hati-hati aja dengan uang palsu ini. Selalu di cek betul-betul uang yang dikasih pembeli," pungkasnya.
Cara mengidentifikasi uang palsu
Dikutip dari situs Bank Indonesia, para pelaku tindak pidana kejahatan pemalsuan uang rupiah biasanya mengedarkan uang palsu di pasar tradisional atau toko-toko kecil dengan cara yang dibelanjakan pada saat ramai pengunjung/pembeli. Sebab, saat itu pedagang pada umumnya tidak meluangkan waktu untuk memeriksa uang yang diterima.
Kita juga harus berhati-hati kepada orang yang menawarkan uang di ATM pada saat melakukan tarik tunai dengan dalih ingin melakukan transaksi pembayaran dengan rekannya. Waspadai oknum yang mengiming-imingi penggandaan uang atau orang yang berjanji dapat melipatgandakan uang atau perhiasan kita.
Cara Menghindari Menerima Uang Palsu
- Meluangkan waktu untuk meneliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
- Transaksi di tempat pencahayaan yang baik
- Lakukan penukaran uang di tempat yang resmi
- Melakukan pembayaran secara nontunai
Masyarakat dalam hal ini perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) memiliki peran penting dalam mencegah dan menekan jumlah peredaran uang palsu.
Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah
Bank Indonesia adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah. Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah, Bank Indonesia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tetapi di lain pihak sulit untuk dipalsukan.
A. Bahan Baku Uang Kertas Rupiah
- Bahan serat kapas
Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
- Benang pengaman
Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
- Tanda air (watermark)
Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.
B. Desain
Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.
C. Teknik Cetak
Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).
Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink)
Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.
Gambar tersembunyi (multicolour latent image)
Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.
- Pada pecahan Rp50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.
- Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
- Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
- Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
Gambar tersembunyi (latent image)
Bagian depan
Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Gambar ini terlihat pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Untuk pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.
Bagian belakang
Terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.
Teknik cetak khusus
Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba.
- Kode tuna netra (blind code)
- Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba.
- Gambar saling isi (rectoverso)
- Logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.
Kenali Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
1. Dilihat
Perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
2. Diraba
Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.
3. Diterawang
Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menerima Uang Palsu atau Uang yang Diragukan Keasliannya?
Ketika menerima uang palsu, masyarakat diimbau untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Tidak membelanjakan uang palsu yang diterima
- Menyampaikan uang palsu yang diterima kepada kantor bank terdekat untuk dimintakan klarifikasi kepada Bank Indonesia atau mengajukan permohonan klarifikasi ke kantor Bank Indonesia terdekat.
- Melaporkan dugaan tindak pidana pemalsuan uang kepada kantor polisi terdekat.
Cara Melakukan Permintaan Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya ke Bank Indonesia
- Menyampaikan surat permintaan klarifikasi ke Bank Indonesia
- Menyampaikan fisik uang rupiah yang diragukan keasliannya
- Menandatangani berita acara serah terima fisik uang rupiah yang diragukan keasliannya
- Menerima salinan berita acara serah terima fisik uang rupiah yang diragukan keasliannya
Apa yang Harus Dilakukan jika Mendapatkan Uang Palsu dari Mesin ATM?
Laporkan penemuan uang palsu tersebut secara tertulis ke bank bersangkutan sehingga bak dapat melakukan penelusuran di internalnya.
Bank berkewajiban untuk merespons setiap pertanyaan yang diajukan oleh nasabah termasuk laporan yang disampaikan terkait temuan uang palsu di ATM.
Apabila masyarakat memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah atau pertanyaan lainnya seputar uang rupiah, masyarakat dapat langsung mendatangi kantor Bank Indonesia terdekat atau menghubungi layanan informasi publik Bank Indonesia Bicara 131 atau mengirim pertanyaan melalui email [email protected].
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.