Advertorial
Wagub Seno Aji Dorong Pemanfaatan Dana FCPF-CF untuk Pendidikan, Infrastruktur, dan Kesejahteraan Masyarakat Adat

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji menegaskan bahwa pemanfaatan dana Forest Carbon Partnership Facility – Carbon Fund (FCPF-CF) tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat desa dan kelompok adat. Menurutnya, program ini selaras dengan pembangunan hijau dan berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“Kita memiliki program prorakyat seperti Gratispol dan Jospol, termasuk pendidikan gratis bagi masyarakat, terutama masyarakat adat. Ke depan, alangkah baiknya jika dana FCPF-CF juga dapat digunakan untuk membiayai pendidikan dari tingkat SMA, SMK, hingga S1, S2, dan S3,” ujar Seno Aji dalam Konsultasi Publik Dokumen Rencana Masyarakat Adat (Indigenous Peoples Plan/IPP) dan revisi Pembagian Manfaat (Benefit Sharing Plan/BSP) FCPF-CF di Grand Ballroom Hotel Aston Samarinda, Kamis (7/8/2025).
Selain sektor pendidikan, Seno Aji juga menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman. Ia menilai masyarakat adat yang tinggal di daerah terpencil, termasuk yang mengandalkan pertanian dan perkebunan, sangat membutuhkan akses jalan yang memadai.
“Dana FCPF-CF bisa digunakan untuk membangun jalan hingga ke pelosok, mendukung usaha tani, dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegasnya.
Wagub menambahkan, program ini juga harus menyasar pembangunan sumber daya manusia (SDM) di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar), yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam pendidikan, kesehatan, dan akses ekonomi.
“Kita ingin semua daerah maju, tidak hanya kota. Butuh kolaborasi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan berbagai pihak untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan SDM, serta menjaga kesehatan masyarakat Kaltim,” katanya.
Meski fokus pada kesejahteraan, Seno menekankan bahwa pemanfaatan dana FCPF-CF tidak boleh mengurangi komitmen untuk melindungi hutan dan mencegah deforestasi. Sebagai “paru-paru dunia,” Kaltim memiliki peran strategis dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
“Dengan tata kelola yang baik, kita bisa berkontribusi pada penurunan emisi sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Mari manfaatkan forum ini untuk berbagi ide, pengalaman, dan aspirasi demi masa depan Kaltim yang berkelanjutan dan sejahtera,” pungkasnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Related Posts
- 150 Rumah di PPU Dapat Bedah Rumah dari Pemprov Kaltim, Tahun Depan Bantuan Naik Jadi Rp35 Juta per Unit
- Sekda Kaltim Tegaskan Program KKS Kunci Wujudkan Daerah Sehat Menuju Generasi Emas
- Promosi Wisata Kaltim Via Influencer Dinilai Prematur, Pakar Ekonom Tekankan Pentingnya Infrastruktur
- Guru ASN di Kutai Barat Mogok Massal, Protes Pemotongan TPP dan Janji yang Tak Kunjung Ditepati
- Anggaran Publikasi Influencer Tembus Rp 1,7 Miliar, Dispar Dongkrak Jangkauan Promosi Pariwisata Kaltim