Daerah

Wali Kota Samarinda Sesalkan Praktik Doxing ke Pekerja Media, Pastikan Pintu Kritik Terbuka Lebar

Kaltim Today
14 Mei 2025 18:35
Wali Kota Samarinda Sesalkan Praktik Doxing ke Pekerja Media, Pastikan Pintu Kritik Terbuka Lebar
Wali Kota Samarida, Andi Harun. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun memberikan tanggapannya terkait praktik doxxing kepada sejumlah pekerja media hingga influencer yang kritis terhadap pembangunan di Kota Samarinda.

Adapun pernyataan tersebut menyusul peristiwa doxing yang menimpa salah satu pemimpin media di Samarinda pada Minggu (11/5/2025). Dalam sebuah konten di platform Tiktok hingga Instagram, identitas pribadi dan istrinya disebarkan secara tidak bertanggung jawab oleh akun bodong. 

Selain pekerja media, sejumlah influencer lokal yang terkenal vokal mengkritik pemerintahan dikabarkan turut mengalami hal serupa. 

Andi Harun mengaku dirinya terbuka atas segala bentuk kritik yang ditujukan selama hal tersebut berlandaskan pada argumentasi yang jelas. Basis argumentasi ini, kata Andi Harun, mampu membentuk tradisi sehat dalam budaya kritik.

“Iya terbuka. Hanya saja, kritik itu kan harus jelas basis argumentasinya. Yang dikritik itu gagasannya bukan (pribadi) orangnya,” katanya.

Tak kalah penting, ia mengingatkan untuk menyampaikan kritik dengan tujuan membangun bukan semata menyebar ujaran kebencian.

“Saya berharap demokrasi dipelihara dan terus dirawat, semua bisa saling memberi masukan (antara) masyarakat kepada media juga bisa (antara) media kepada penyelenggara negara.”

Dalam kesempatan yang sama, dirinya turut merespons videonya yang viral saat mengikuti kegiatan gotong-royong ke kawasan Citra Niaga Minggu (11/5/2025). 

Pada potongan video yang beredar luas di masyarakat, nampak dirinya tengah menegur salah seorang pedagang asal Balikpapan terkait soal kebersihan. Namun, konteks yang tidak lengkap praktis membuatnya menjadi sebuah narasi negatif.

Tegasnya, potongan video yang viral tersebut tidak menampilkan konteks permasalahan secara utuh. “Kalau media atau pegiat media sosial sengaja memelintir, maka itu otaknya penuh kebencian.”

“Maksud kita melakukan teguran agar mereka menjalankan usahanya di Samarinda dengan baik karena menjaga kota ini dari sampah dan mewujudkan kota ini menjadi bersih bukan pekerjaan mudah. Kita butuh komitmen bersama,” tandasnya.

[NKH | RWT]



Berita Lainnya