Internasional

20 Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2025 Versi Forbes, Ada Nama dari Indonesia

Network — Kaltim Today 05 November 2025 08:12
20 Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2025 Versi Forbes, Ada Nama dari Indonesia
Perempuan Paling Berpengaruh di Asia. (Forbes/Forbes)

Kaltimtoday.co - Majalah Forbes Asia kembali merilis daftar tahunan Asia’s Power Businesswomen 2025, yang menyoroti 20 perempuan inspiratif dan berpengaruh di dunia bisnis. Mereka berasal dari berbagai negara Asia dan berhasil memimpin perusahaan di tengah pesatnya perkembangan ekonomi dan teknologi di kawasan ini.

Para tokoh perempuan tersebut menorehkan prestasi di berbagai sektor, mulai dari teknologi canggih, artificial intelligence (AI), pusat data, hingga semikonduktor dan logam tanah jarang (rare earths). Sebagian lainnya sukses membangun kembali bisnis keluarga di bidang properti, perhotelan, hingga ritel modern.

Lebih dari separuh figur dalam daftar ini merupakan profesional berpengalaman di bidang perbankan, barang konsumsi, dan transportasi. Tiga di antaranya adalah pengusaha generasi pertama yang sukses melahirkan perusahaan unicorn dengan nilai tinggi.

Menariknya, satu nama dari Indonesia juga masuk dalam daftar tersebut. Berikut 20 perempuan paling berpengaruh di Asia versi Forbes 2025:

1. Mybelle V Aragon-GoBio — Presiden dan CEO Robinsons Land (Filipina)

Perempuan berusia 52 tahun ini mencetak sejarah pada Februari lalu setelah diangkat sebagai presiden sekaligus CEO Robinsons Land. Ia menjadi wanita pertama dan non-anggota keluarga pendiri yang memimpin perusahaan properti besar milik konglomerat JG Summit.

2. Sarena Cheah — Wakil Ketua Eksekutif Sunway Group (Malaysia)

Selama lebih dari tiga dekade, Sarena Cheah mengabdikan diri di Sunway Group, perusahaan yang didirikan ayahnya, Jeffrey Cheah. Kini, ia memimpin ekspansi bisnis ke luar negeri dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 8,6 miliar.

3. Chung Yoo-kyung — Chairman Shinsegae Inc. (Korea Selatan)

Sebagai pemimpin Shinsegae, jaringan department store terbesar di Korea Selatan, Chung Yoo-kyung berfokus menghidupkan kembali pertumbuhan bisnis keluarga yang legendaris.

4. Lani Darmawan — Presiden Direktur dan CEO Bank CIMB Niaga (Indonesia)

Nama Indonesia hadir lewat Lani Darmawan. Dalam empat tahun kepemimpinannya, CIMB Niaga mencatatkan laba bersih tertinggi secara konsisten. Tahun 2024, bank dengan aset Rp 360 triliun itu membukukan laba Rp 6,8 triliun.

Menariknya, Lani awalnya berlatar pendidikan dokter gigi, namun memilih terjun ke dunia perbankan karena melihat peluang besar dalam sektor keuangan.

5. Emily Hong — Chair dan Chief Strategy Officer Wiwynn (Taiwan)

Pendiri Wiwynn ini menjadi tokoh penting dalam industri AI server. Ia memisahkan Wiwynn dari perusahaan induknya, Wistron, pada 2012 untuk menangkap peluang dari pergeseran menuju infrastruktur cloud.

6. Kattiya Indaravijaya — CEO Kasikornbank (Thailand)

Kattiya adalah perempuan pertama yang menjadi CEO di Kasikornbank (KBank), bank terbesar ketiga di Thailand. Di bawah kepemimpinannya, saham KBank naik 18% sejak awal 2025 dan nilai pasar bank melonjak dua kali lipat.

7. Ruchi Kalra — Direktur dan CFO Oxyzo Financial Services (India)

Sebagai pendiri Oxyzo, Ruchi berhasil menjaga profit selama tujuh tahun berturut-turut. Perusahaan ini melayani 50.000 UKM dan mencatat laba bersih 3,4 miliar rupee pada 2024. Ia juga turut mendirikan unicorn OfBusiness.

8. Margaret Kao — Chairman dan CEO Marketech International (Taiwan)

Margaret Kao mendirikan Marketech International, pemasok global peralatan semikonduktor dengan klien besar seperti TSMC dan ASML. Pendapatan 2024 naik 8% menjadi US$ 2 miliar.

9. Jamie Khoo — CEO DayOne Data Centers (Singapura)

Jamie memimpin ekspansi besar-besaran DayOne Data Centers di Asia dan Eropa. Salah satu proyek terbesarnya adalah pembangunan pusat data senilai €1,2 miliar di Finlandia.

10. Manasi Kirloskar Tata — Wakil Ketua Toyota Kirloskar Motor (India)

Sebagai generasi kelima keluarga Kirloskar, Manasi memimpin penjualan rekor senilai US$ 7,4 miliar pada 2024. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial melalui Caring with Colour.

11. Kuok Hui Kwong — CEO Shangri-La Asia (Hong Kong)

Putri taipan Robert Kuok ini menjadi CEO Shangri-La Asia pada 2024 dan memperluas jaringan hotel mewah hingga lebih dari 100 properti di Asia, termasuk di Hangzhou dan Kunming.

12. Amanda Lacaze — Managing Director dan CEO Lynas Rare Earths (Australia)

Amanda sukses membawa Lynas menjadi produsen logam tanah jarang terbesar kedua di dunia, sekaligus satu-satunya di luar China, dengan pendapatan 2024 mencapai US$ 368 juta.

13. Priya Nair — CEO dan Managing Director Hindustan Unilever (India)

Priya menjadi perempuan pertama yang memimpin perusahaan barang konsumsi raksasa HUL. Ia fokus melakukan transformasi digital dan inovasi produk berbasis volume pertumbuhan.

14. Maggie Ng — CEO HSBC Hong Kong (Hong Kong)

Maggie memimpin operasi HSBC di pasar terbesarnya, Hong Kong. Di bawah kepemimpinannya, pendapatan bank mencapai US$ 21 miliar pada 2024 berkat ekspansi layanan digital.

15. Png Chin Yee — Presiden dan CFO Temasek (Singapura)

Sebagai CFO Temasek, Png mengelola portofolio senilai US$ 320 miliar. Ia akan naik jabatan menjadi Presiden Temasek pada 2026, setelah sebelumnya berkarier di UBS.

16. Jane Sun — CEO Trip.com Group (China)

Jane berhasil memulihkan bisnis Trip.com pascapandemi dan memperkenalkan teknologi berbasis AI seperti Trip.Planner dan Intellitrip. Pada 2025, penjualan perusahaan mencapai US$ 4 miliar.

17. Jeny Yeung — CEO MTR Corporation (Hong Kong)

Sebagai pemimpin pertama perempuan di MTR, Jeny mengawasi proyek transportasi besar senilai US$ 18 miliar, termasuk Northern Metropolis. Laba bersih MTR naik dua kali lipat pada 2024.

18. Alyssa Yoneyama — Presiden dan CEO Yonex (Jepang)

Cucu pendiri Yonex ini membawa perusahaan ke masa keemasan dengan pertumbuhan 20% pada 2025. Ia memperkuat merek melalui kerja sama dengan atlet dunia seperti Naomi Osaka.

19. Zhou Chaonan — Pendiri Range Intelligent Computing Technology (China)

Zhou membangun jaringan 61 pusat data di seluruh China dan kini memiliki kekayaan pribadi sekitar US$ 5,3 miliar. Pendapatan perusahaannya meningkat 15% pada semester pertama 2025.

20. Mariana Zobel de Ayala — Managing Director Ayala Corp. (Filipina)

Sebagai pewaris generasi kedelapan Ayala Corp., Mariana memimpin proyek ekspansi senilai US$ 1,5 miliar di sektor properti dan perhotelan. Pendapatan meningkat 23,2 miliar peso pada semester I 2025.

[RWT] 


Related Posts


Berita Lainnya