Gaya Hidup

Anak Murung Usai Liburan? Ini Cara Hadapi Post-Holiday Blues

Kaltim Today
08 April 2025 22:27
Anak Murung Usai Liburan? Ini Cara Hadapi Post-Holiday Blues
Ilustrasi anak mengalami post-holiday blues. (Freepik/Istimewa)

Kaltimtoday.co - Usai masa libur panjang, tak sedikit anak-anak yang menunjukkan perubahan suasana hati. Mereka tampak murung, enggan kembali ke sekolah, atau cenderung lebih emosional. Fenomena ini dikenal sebagai post-holiday blues—kondisi emosional berupa rasa sedih, cemas, atau kehilangan setelah euforia liburan berakhir.

Kondisi ini bisa muncul karena anak merasa liburan terlalu menyenangkan. Perasaan bahagia saat berkumpul bersama keluarga, bermain tanpa batas waktu, dan bebas dari rutinitas sekolah menciptakan standar kebahagiaan yang tinggi. Saat semuanya berakhir, muncul kecemasan untuk kembali ke realita yang berbeda.

Mengutip laman Four Seasons Care, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan orang tua untuk membantu anak menghadapi masa transisi ini dengan lebih tenang dan positif.

Pertama, berikan anak waktu untuk menyesuaikan diri. Jangan langsung menuntut mereka kembali ke rutinitas penuh. Biarkan mereka mengalir dalam proses adaptasi, mulai dari bangun pagi, belajar, hingga menyelesaikan tugas sekolah secara bertahap.

Kedua, ajak anak berbicara tentang perasaannya. Orang tua bisa mulai dengan menanyakan bagian liburan mana yang paling mereka sukai, dan apakah ada hal yang membuat mereka merasa kehilangan. Komunikasi yang terbuka membantu anak merasa dipahami.

Setelah itu, kembalikan rutinitas harian secara konsisten. Jadwal tidur yang cukup, pola makan yang teratur, serta kegiatan yang menyenangkan bisa membantu membangun kembali stabilitas emosional mereka.

Orang tua juga bisa mengajak anak melakukan aktivitas menyenangkan, meskipun sederhana. Misalnya menonton film bersama, jalan sore, atau memasak makanan favorit. Aktivitas ini bisa membantu mengalihkan rasa sedih tanpa mengabaikannya.

Selain itu, ciptakan kegiatan kecil yang bisa memperpanjang semangat liburan. Menulis cerita tentang pengalaman selama liburan atau membuat scrapbook bisa menjadi cara seru untuk mengenang momen bahagia sambil tetap produktif.

Mendorong anak untuk menetapkan tujuan baru juga dapat mengalihkan perhatian mereka dari rasa kehilangan. Tujuan ini bisa berupa target belajar, hobi baru, atau aktivitas positif lainnya.

Jika anak terlihat kesepian, melibatkan mereka dalam kegiatan sosial dapat membantu. Mengajak mereka kembali bermain dengan teman, mengikuti klub ekstrakurikuler, atau kegiatan komunitas bisa mempercepat proses adaptasi.

Namun, jika post-holiday blues berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala serius seperti menarik diri secara ekstrem, muncul perilaku agresif, atau keinginan melukai diri, orang tua disarankan segera berkonsultasi dengan tenaga profesional.

Situs pafiluwuk.org, yang dikelola oleh tenaga farmasi di bawah naungan PAFI, juga menyajikan berbagai informasi seputar kesehatan mental anak dan panduan praktis untuk mendukung kesehatan keluarga secara menyeluruh.

Masa transisi setelah liburan memang bisa menantang, namun dengan pendampingan yang tepat, anak-anak bisa kembali menjalani rutinitas dengan hati yang lebih tenang dan semangat yang baru.

[TOS]



Berita Lainnya