Advertorial
Ancam Kesehatan, Hetifah Ajak Pemuda Kaltim Peduli Soal Bahaya Rokok

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian mengajak generasi muda Kalimantan Timur untuk peduli terhadap bahaya merokok yang mengancam kesehatan.
Dalam Sosialisasi Generasi Bebas Rokok Pemuda Masa Depan Tanpa Asap yang diselenggarakan di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Hetifah memberikan gambaran terkait dampak yang terjadi akibat melakukan aktivitas merokok, Kamis (26/9/2024).
"Rokok saat ini justru mengancam generasi muda, dan membahayakan kesehatan mereka," ucapnya.
Hetifah menjelaskan, salah satu penyebab polusi global ialah aktivitas merokok yang kian marak dilakukan oleh masyarakat, baik itu kalangan muda atau tua.
"Sebanyak 4,5 triliun puntung rokok, dibuang per tahun di seluruh dunia, serta menjadikannya sampah yang paling banyak dibuang di muka bumi dan sampah yang paling sering dibuang di pantai," bebernya.
Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey, setiap tahunnya rokok membunuh 7 juta jiwa di dunia. Sedangkan di Indonesia, 235 ribu jiwa terbunuh oleh rokok itu sendiri.
Rinciannya, 20,3% dari remaja usia 13-15 tahun sudah merokok. Kemudian 30% anak Indonesia sudah mulai merokok sebelum usia 10 tahun.
"Melalui kegiatan ini, semoga pemuda Kaltim bisa lebih sehat dan bebas dari bahaya asap rokok. Kita semua tahu bahwa kebiasaan merokok kerap dimulai pada usia remaja, dan inilah saatnya kita mengambil langkah proaktif untuk memutus mata rantai tersebut," tutupnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Gubernur Kaltim Gratiskan Pendidikan Guru hingga S2 Lewat Program Gratispol
- Pancasila untuk Generasi Muda: Bukan Sekadar Diingat, Tapi Harus Dihidupkan
- Pasca Putusan MK, DPR Dorong Pemerintah Revisi Dana BOS Sekolah Swasta
- Jaga Kelestarian Eksosistem Laut, DKP Kaltim Sita Alat Tangkap Ikan Ilegal di Kawasan Perairan Berau
- Wagub Seno Aji Sambut Kedatangan Menteri Kebudayaan RI, Soroti Kebutuhan Peneliti untuk Rekam Jejak Peradaban Bumi Etam