Nusantara
Andalkan Padi Gogo Varietas Unggul, Otorita IKN Targetkan Hasil Panen di Lahan Kering Capai 4 Ton per Hektare
NUSANTARA, Kaltimtoday.co - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memperkuat ketahanan pangan dengan pengenalan varietas unggul Padi Gogo dan penerapan teknologi pertanian konservasi. Strategi ini dinilai mampu memberikan hasil panen lebih tinggi, ramah lingkungan, dan sesuai dengan karakteristik lahan kering yang mendominasi kawasan Nusantara.
Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Pengembangan Lahan Percontohan (Demplot) Budidaya Padi Gogo kepada para petani di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Kamis (27/11/2025).
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Setia Lenggono, menyampaikan bahwa pengembangan Padi Gogo menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan IKN. Padi Gogo, seperti varietas Mayas, merupakan komoditas pangan yang umum dibudidayakan petani lokal karena lebih adaptif ditanam pada lahan kering.
“Produksi secara signifikan dapat meningkatkan sumber pendapatan petani, karena harganya lebih tinggi dari padi biasa sebab cita-rasanya yang enak dan harum,” ujar Setia Lenggono.
Setia Lenggono menjelaskan, produktivitas padi gogo lokal di Muara Jawa rata-rata hanya 2 ton per hektare. Namun, varietas unggul seperti IPB Gogo 9 yang diperkenalkan dalam sosialisasi ini mampu menghasilkan hingga 4 ton per hektare apabila dikelola dengan baik.
Guru Besar Agronomi dan Hortikultura IPB, Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.Si, membenarkan bahwa IPB Gogo 9 dipilih karena telah teruji adaptif di berbagai daerah, memiliki umur panen lebih pendek, dan potensi produktivitas tinggi. Ia menyebut lahan kering yang mendominasi wilayah IKN menjadikan Padi Gogo pilihan paling tepat untuk pemenuhan sumber karbohidrat masyarakat.
Padi Gogo juga sejalan dengan prinsip pertanian konservasi karena tidak memerlukan pengolahan lahan intensif. Kemudian, dapat ditanam secara tumpang sari. Terakhir, tidak mentoleransi praktik pembakaran lahan yang mencemari udara dan membunuh organisme pengurai tanah, sejalan dengan visi IKN sebagai kota berkelanjutan.
Kegiatan sosialisasi ditindaklanjuti dengan serah terima benih kepada petani dan penanaman padi IPB Gogo 9 di demplot yang disiapkan oleh Kelompok Tani Maju Bersama Desa Muara Jawa Ulu. Jika demplot ini berhasil, pengembangan Padi Gogo akan diperluas pada zona dan kawasan pengembangan (KP IKN) yang umumnya memiliki karakteristik tanah kering. Upaya ini dilakukan untuk memastikan alokasi minimal 10 persen kawasan daratan IKN sebagai area produksi pangan dapat dilaksanakan secara bertahap.
Otorita IKN berharap hasil panen Padi Gogo ke depan dapat dipasarkan kepada masyarakat kota melalui Pasar Komunitas di KIPP ataupun melalui Food Festival yang rutin digelar Otorita IKN.
[TOS]
Related Posts
- Bencana Maut di Sumatera, Greenpeace dan Satya Bumi Desak Audit Industri Ekstraktif dan Hentikan Total Deforestasi
- Tiga Tahun Ekspansi, LPJU Tenaga Surya di Kukar Tembus 3.503 Titik
- Produksi Perikanan Kukar Capai 323 Ribu Ton, Dominasi 50 Persen Suplai Ikan Kaltim
- JETOUR Pamer DASHING dan X70 Plus di GJAW, Tawarkan SUV Keluarga Premium dengan Garansi Mesin 10 Tahun
- Perkuat Visi Forest City, Otorita IKN Tanam 500 Pohon dan Jadikan Penghijauan Rutinitas Dua Mingguan









