Daerah

Antisipasi Kebakaran di Bulan Ramadan, Disdamkar Samarinda Beri Tips Pencegahan dan Tanggap Darurat

Suara Network — Kaltim Today 15 Maret 2024 17:18
Antisipasi Kebakaran di Bulan Ramadan, Disdamkar Samarinda Beri Tips Pencegahan dan Tanggap Darurat
Ilustrasi. (Dok. Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Memasuki bulan Ramadan, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana kondusif selama bulan suci umat Islam ini.

Kepala Disdamkar Samarinda, Hendra AH, mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melakukan langkah pencegahan kebakaran.

"Pastikan kompor dimatikan setelah memasak sahur atau berbuka puasa. Hindari bermain petasan yang dapat memicu kebakaran," kata Hendra, Jumat (15/3/2024).

Disdamkar Samarinda mencatat dua kejadian kebakaran kecil di Makroman dan Sungai Kapih menjelang Ramadan. Hendra berharap tidak ada lagi kejadian serupa hingga menjelang Lebaran.

Disdamkar tidak hanya bertindak reaktif saat terjadi kebakaran, tetapi juga proaktif dalam pencegahan. Sosialisasi, edukasi, dan simulasi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya kebakaran.

"Program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat (Probebaya) yang diusung Pemkot Samarinda melibatkan pelatihan anggota Disdamkar untuk mengajarkan cara pencegahan kebakaran," ungkap Hendra.

Disdamkar Samarinda juga memberikan edukasi kepada warga tentang api dan tugas petugas pemadam kebakaran. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kebakaran.

"Jika melihat potensi titik api, segera laporkan kejadian kebakaran. Jangan hanya menjadi penonton agar api dapat ditangani dengan cepat oleh petugas pemadam kebakaran," imbau Hendra.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa saat ini kondisi panas kota sangat tinggi. Dari Januari hingga Maret 2024, telah terjadi 24 kali kebakaran hutan dan lahan di Samarinda dengan total area terbakar mencapai 19,9 hektare.

"Insiden terbesar tercatat di kawasan perumahan Handil Kopi Pelita 8 Sambutan, yang melanda sekitar dua hektare," tutur Suwarso.

Suwarso menjelaskan bahwa tantangan dalam penanganan kebakaran ini termasuk akses ke sumber air yang sulit dan lokasi yang terletak di perbukitan, sehingga armada pemadam kesulitan untuk masuk.

Namun, berkat kerja sama yang solid antara BPBD, Disdamkar, dan relawan, semua kebakaran berhasil diatasi.

"Kami saling mendukung dalam setiap penanganan. Dalam kebakaran pemukiman, anggota Disdamkar akan berada di garis depan, sementara tim BPBD akan menyuplai air," jelas Suwarso.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya