Nasional
Apa Itu Fenomena Equinox? Begini Penjelasan dan Dampaknya
Kaltimtoday. co - Equinox merupakan salah satu kejadian alam yang terjadi dua kali setiap tahun, pada bulan Maret dan September. Pada saat itu, titik tengah Matahari berada langsung di atas garis Khatulistiwa Bumi. Istilah "equinox" berasal dari bahasa Latin, di mana "aequus" mengacu pada kesetaraan dan "nox" mengacu pada malam. Artinya, selama equinox panjangnya siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.
Dilansir dari dari BMKG, Fenomena ini terjadi karena pada saat equinox sumbu Bumi tidak cenderung miring lebih dekat atau menjauh dari Matahari. Akibatnya, sinar Matahari merata di seluruh permukaan Bumi menyebabkan siang dan malam hampir sama panjang di semua lokasi. Selain itu, equinox juga membuat hari-hari sedikit lebih panjang di lintang yang lebih tinggi.
Terjadi Pada Musim Tertentu
Equinox adalah periode di mana poros bumi tidak cenderung miring ke arah atau menjauhi matahari, menyebabkan sejumlah siang dan malam yang hampir sama di semua garis lintang. Fenomena ini terjadi pada musim semi dan musim gugur.
Istilah "ekuinoks" berasal dari bahasa Latin yang berarti "sama" dan "malam". Pada ekuinoks, matahari berada tepat di atas kepala pada waktu tengah hari di khatulistiwa. Keseimbangan antara siang dan malam yang hampir sama disebabkan oleh pembiasan sinar matahari, di mana matahari sebenarnya muncul di atas ufuk meskipun posisinya sebenarnya di bawah ufuk.
Meskipun demikian, siang hari cenderung sedikit lebih panjang di daerah lintang yang tinggi karena matahari membutuhkan waktu lebih lama untuk naik dan terbenam. Oleh karena itu, selama equinox dan beberapa hari sebelum dan sesudahnya, durasi siang berkisar dari sekitar 12 jam enam setengah menit di khatulistiwa hingga 12 jam 8 menit pada lintang 30 derajat, dan hingga 12 jam 16 menit pada lintang 60 derajat.
Terjadi Perubahan yang Cukup Signifikan
Titik balik matahari, yang terjadi pada musim panas dan musim dingin, mencerminkan kemiringan maksimum bumi terhadap matahari. Pada hari titik balik matahari musim panas, matahari mencapai ketinggian tertinggi di langit dengan posisi tengah hari yang sedikit berubah selama beberapa hari sebelum dan sesudahnya. Titik balik matahari musim panas terjadi ketika matahari tepat berada di atas Garis Balik Utara, yang terletak di 23,5° Lintang Utara dan melintasi beberapa negara seperti Meksiko, Bahama, Mesir, Arab Saudi, India, dan Tiongkok bagian selatan. Di belahan bumi utara, hari ini merupakan hari terpanjang dalam setahun.
Sementara itu, titik balik matahari musim dingin menandai siang terpendek dan malam terpanjang dalam setahun. Di Belahan Bumi Utara, titik balik matahari musim dingin terjadi ketika matahari tepat di atas Garis Balik Capricorn, yang terletak di 23,5° selatan khatulistiwa dan melintasi beberapa negara seperti Australia, Chili, Brasil bagian selatan, dan Afrika Selatan bagian utara.
Ringkasan Fenomena Equinox
1. Equinox adalah peristiwa astronomi di mana Matahari melewati garis khatulistiwa dan terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September.
2. Saat equinox, kondisi cuaca di berbagai wilayah bumi cenderung relatif sama, termasuk di daerah subtropis di Utara maupun Selatan.
3. Meskipun equinox terjadi, itu tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu udara yang drastis. Seperti yang diketahui, suhu maksimum rata-rata di Indonesia biasanya berkisar antara 32-36°C.
4. Equinox bukanlah fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah, yang bisa menyebabkan lonjakan suhu udara yang besar dan berkepanjangan.
5. BMKG menyarankan agar masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak dari equinox seperti yang diberitakan.
6. Secara umum, cuaca di Indonesia cenderung masih lembab atau basah. Beberapa wilayah saat ini mengalami masa transisi atau pancaroba. Oleh karena itu, disarankan agar masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.
Apakah Fenomena Equinox Berpotensi Berbahaya?
Seringkali, kabar hoaks mengenai potensi bahaya equinox membuat masyarakat menjadi khawatir. Namun, menurut berbagai sumber ilmiah, equinox sebenarnya bukan merupakan fenomena yang membawa risiko.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan bahwa equinox adalah bagian dari siklus alamiah yang normal dan tidak menimbulkan bahaya. Meskipun equinox dapat meningkatkan suhu rata-rata, kenaikan tersebut tidak signifikan dan tidak mencapai tingkat yang membahayakan. Ini diperkuat oleh data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyatakan bahwa equinox tidak perlu dianggap sebagai fenomena yang membahayakan.
Meskipun begitu tak ada salahnya jika kita mempelajari dan mengetahui apa sebenarnya equinox tersebut untuk menambah ilmu pengetahuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kapan Gempa Megathrust Terjadi? Ini Jawaban BMKG
- BMKG Peringatkan Skenario Terburuk Megathrust di Selat Sunda, Dampak Gempa Bisa Capai Magnitudo 8,7
- BMKG Peringatkan Potensi Gempa Megathrust di Indonesia, Ini 2 Zona Utama yang Berisiko Tinggi Terdampak
- Jelang HUT Kemerdekaan di IKN, BMKG Terus Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Turunkan Intensitas Hujan
- BMKG Prediksi Gelombang Tinggi 27 Juli 2024 di Balikpapan, Kepala DP3: Nelayan Agar Tunda Melaut