Daerah
Atasi Banjir Samarinda, Komisi III DPRD Kaltim Usulkan Penambahan Embung di Hulu Sungai Karang Mumus
Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi memberikan perhatian serius terhadap masalah banjir di Samarinda. Ia mengusulkan terkait penambahan embung atau kolam retensi di Hulu Sungai Karang Mumus.
Usulan tersebut dinilai sangat strategis karena lokasi itu merupakan salah satu sumber aliran air terbesar yang mengalir menuju pusat Kota Samarinda.
“Saya mengusulkan kemarin melalui Musrenbang itu, bahwa kita harus menambah fasilitas pengendalian banjir untuk Samarinda. Menambah kolam retensi, folder, atau istilah Pak Gubernur kemarin itu embung, itu bahasa beliau,” kata Subandi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa lokasi pembangunan embung idealnya berada di wilayah hulu Sungai Karang Mumus, tepatnya di atas Bandara APT Pranoto. Daerah ini menurutnya memiliki potensi daya tampung air yang cukup besar dan bisa menjadi penahan limpasan air sebelum masuk ke Kota Samarinda.
“Posisinya itu di atas Bandara Sungai Siring. Di Karang Mumus-nya, masuk Kukar itu. Nah di wilayah Kukar itu sebenarnya harus dibangun embung. Karena sumber air terbanyak yang mengalir ke Samarinda itu dari hulu Karang Mumus,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa jika pemerintah provinsi serius membangun embung di sana, maka dampaknya akan signifikan dalam mengendalikan banjir di pusat kota. Subandi juga mendorong agar usulan ini dimasukkan dalam prioritas perencanaan anggaran tahun 2026, baik dari APBD provinsi maupun dukungan dari pusat.
"Pembangunan infrastruktur pendukung lainnya seperti saluran drainase dan pompa air di titik-titik rawan banjir dalam kota juga sangat penting," pungkasnya.
Namun ia menegaskan bahwa solusi jangka panjang tetap harus menyasar akar masalah, yaitu pengendalian air sejak dari hulu.
“Drainase dan pompa memang penting, tapi itu hanya mereduksi dampak. Kita harus berpikir dari hulu ke hilir. Kalau volume air bisa dikendalikan dari atas, maka beban drainase di kota akan jauh berkurang,” tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Jembatan Kedaton Agung Resmi Dibuka, Permudah Akses Lalu Lintas Masyarakat
- Dinsos Samarinda Luruskan Stigma Sekolah Rakyat, Tak Semua Anak Jalanan Bisa dan Mau Masuk
- Relokasi Pasar Pagi Belum Tuntas, Pedagang Lama Terjebak Verifikasi Digital
- Jembatan Mahulu Samarinda Dievaluasi Usai Tertabrak Tongkang, Keselamatan Lalu Lintas Jadi Perhatian
- Grand Final Sayembara Batik ASN-Souvenir Kaltim, Ajang Adu Gagasan Desainer Kearifan Lokal









