Headline
Balap Liar Terus Berulang Selama Ramadan, Perlu Solusi Komprehensif
Kaltimtoday.co, Samarinda - Fenomena balap liar terus terjadi di Samarinda. Pelakunya didominasi siswa SMP. Balap liar dilakukan pada dini hari dan kerap terjadi setiap tahunnya. Khususnya padasaat Ramadan.
Pengamat sosial sekaligus akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sri Murlianti menyebut, sejatinya seorang remaja mesti masih dalam tahap mencari jati diri. Seandainya remaja itu menunjukkan eksistensinya dengan hal positif, tentu tak jadi masalah.
Namun yang perlu diketahui, tak semua remaja mempunyai kesempatan yang sama bagusnya dalam hal mengaktualisasikan diri. Remaja yang berupaya mencari jati dirinya dengan hal negatif, cenderung datang dari keluarga yang kontrolnya kurang kuat. Meski tak dapat dimungkiri, mempunyai anak usia remaja saat ini cukup jadi tantangan. Terlebih sulitnya mengontrol remaja di tengah kebebasan mereka mengakses internet dan lingkungan pergaulan.
[irp posts="54481" name="Polling: Sudah 2,5 Tahun Anggota DPR RI Dapil Kaltim Bekerja, Seberapa Puas Anda dengan Kinerja Mereka?"]
"Di sisi lain, mungkin juga kontrol masyarakatnya yang kurang kuat terhadap hal-hal seperti balap liar. Biasanya dini hari kan orang sudah istirahat. Keluarga juga mungkin kurang kontrol. Kunci motor tidak dijaga, anak keluar tidak diingatkan," ungkap Sri saat dihubungi Kaltimtoday.co.
Ketika remaja berhasil keluar rumah dan melakukan balap liar, otomatis remaja itu merasa bangga karena melakukannya. Pengaruhnya macam-macam. Salah satunya karena tidak ada tempat lain yang membuatnya merasa diakui.
"Memang tidak bisa dilihat 1 sisi. Banyak sisi yang harus kita lihat. Misalnya cuma ditangkap motornya atau dikasih hukuman 1-2 hari. Itu tidak menyelesaikan masalah," lanjutnya.
Pendidikan karakter yang diberikan di sekolah pun nyatanya belum mampu untuk menghentikan perbuatan remaja terhadap hal-hal negatif. Sri menyebutkan, pendidikan karakter yang diajarkan itu harus dilihat kembali bentuknya.
Misal, berupa pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, atau budi pekerti. Penyampaian pendidikan karakter dianggap krusial agar dipahami oleh remaja. Tak bisa dengan cara menasehati sekadarnya. Sebab akan berakhir sebagai hafalan saja. Tak diimplementasikan secara maksimal di kehidupan nyata.
"Ketika wadah agar remaja bisa diakui itu tidak didapatkan dengan maksimal, manifestasinya bisa macam-macam. Bisa narkoba, kelahi, tawuran, balapan liar. Intinya itu mereka ingin diakui saja," tambah Sri.
Memang untuk sementara, upaya preventif kepada pelaku balap liar bisa menyelesaikan masalah. Seandainya motor yang awalnya diamankan aparat yang berwenang kemudian diizinkan untuk diambil kembali oleh orangtua para pelaku, Sri menilai ada kemungkinan balap liar bisa terjadi lagi.
Menyikapi soal balap liar, Polresta Samarinda telah melakukan penindakan melalui Satlantas. Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengungkapkan, dari hasil penindakan 3-8 April 2022, telah diamankan 47 kendaraan roda 2. Penindakan dilakukan selama 5 hari.
Setelah itu, pihaknya akan menindaklanjuti sampai dengan proses persidangan, atau penilangan kepada para pelaku.
"Untuk TKP-nya ada di depan Kantor Gubernur Kaltim, kemudian di GOR Segiri, di depan Mal Lembuswana. Pokoknya di sekitar Samarinda," beber Ary.
Ary menegaskan, pihaknya akn menindak tegas. Kendaraan yang dipakai saat balap liar otomatis akan ditilang. Kemudian untuk mengambil kendaraannya, orangtua yang bersangkutan diminta untuk mengambil. Sebab kebanyakan pelaku masih di bawah umur. Alias masih usia sekolah.
"Apabila kendaraanna tidak sesuai spesifikasi, maka kami minta untuk dikembalikan sesuai dengan standarnya kendaraan roda 2," lanjutnya.
Ary mengakui, balap liar seperti ini hanya terjadi setiap bulan Ramadan. Imbauan sudah pernah dia sampaikan agar tetap menjaga ketertiban lalu lintas. Terlebih lagi di bulan suci ini untuk menghargai masyarakat yang sedang menjalani ibadah. Selain mengganggu ketertiban umum, dapat mengakibatkan kecelakaan.
"Sementara, belum ada kecelakaan yang terjadi. Kami cegah itu. Sehingga dari hasil data selama 5 hari pelaksanaan puasa, belum ada angka kecelakaan yang diakibatkan dari balapan liar," tambah Ary.
Selain langkah-langkah preventif dan langkah penegakan hukum, pihaknya terus melakukan imbauan. Termasuk melaksanakan patroli pada waktu-waktu tertentu yang kemungkinan terjadi balap liar. Bahkan Polresta Samarinda sudah membentuk tim khusus oleh Kasatlantas agar bisa mendapatkan aktor-aktor di dalam balapan liar itu.
"Judi balap juga sedang kami lakukan penyelidikan. Apabila kami temukan, pasti akan kami tindak menurut ketentuan yang berlaku. Rata-rata pelakunya pelajar," tutupnya.
[YMD | TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.