Advertorial
Banjir Mahulu dan Kubar, Pemprov Kaltim Gandeng Badan Riset dan BNPB Cari Solusi Jangka Panjang

Kaltimtoday.co - Banjir yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan sebagian wilayah Kutai Barat (Kubar) di Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mencari akar permasalahannya. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan badan riset di tingkat provinsi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyatakan bahwa penelitian ini diperlukan karena banjir di Mahulu dan Kubar terjadi di wilayah lintas kabupaten, bahkan provinsi. Hal ini menunjukkan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.
Informasi awal yang diterima Akmal menunjukkan, kenaikan debit air di Sungai Mahakam tidak terlalu berdampak signifikan terhadap banjir di Mahulu. Sebaliknya, banjir diprediksi terjadi akibat kenaikan debit air yang tinggi di Sungai Boh, yang terletak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Menyadari hal tersebut, Akmal menegaskan perlunya koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk mengatasi permasalahan banjir ini.
"Kita akan koordinasikan karena informasi awal yang kami terima justru banjir terjadi karena debit air Sungai Boh yang luar biasa," ujar Akmal.
Melalui penelitian dan koordinasi yang intensif, Pemprov Kaltim berharap dapat menemukan solusi jangka panjang untuk mencegah banjir di Mahulu dan Kubar. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif banjir di masa depan, baik bagi masyarakat maupun infrastruktur di wilayah tersebut.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Desa Loa Duri Ulu Salurkan BLT Dana Desa untuk 57 Warga, Prioritaskan Lansia dan Keluarga Rentan
- Kerap Berumur Pendek, Gamalis Minta Masyarakat Ikut Rawat Fasilitas Umum yang Dibangun Pemda
- 500 Mahasiswa UNMUL Tanam 1.010 Pohon Kopi di IKN, Pecahkan Rekor MURI
- Menkeu Purbaya Dukung Gen Z dan Ritel, Janji Pasar Modal Lebih Likuid dan Aman
- Menkeu Purbaya Respons Isu Utang Tembus Rp 9.138 Triliun: Masih Aman di Bawah Batas 60% PDB