Bontang
Belum Ada Laporan Terpapar Flu Burung, Dinkes Bontang Minta Masyarakat Tetap Waspada
Kaltimtoday.co, Bontang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang melaporkan belum ada orang terpapar flu burung atau avian influenza sejak kasus tersebut menyasar Kota Taman sejak awal bulan lalu.
“Kasus di Bontang masih menyasar unggasnya. Belum bergejala ke manusia,” kata Kepala Diskes, dr Bahauddin.
Meski demikian masyarakat tetap diminta waspada. Sebab perjalanan klinis virus ini terbilang cepat. Berbeda dengan Covid-19 yang memiliki masa inkubasi 1-14 hari.
“Masa inkubasi flu burung sekitar satu sampai tiga hari dan ini bisa menyebabkan kematian,” lanjut Bahauddin.
Gejala yang dirasakan mirip seperti pasien Covid-19. Seperti demam 38 derajat ke atas, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
View this post on Instagram
"Masyarakat diharapkan menghindari kontak langsung dnegan unggas yang mati mendadak," ujarnya.
Kalaupun ada keluhan, masyarakat diminta memeriksakan diri ke tumah sakit terdekat. Untuk menjalani pemeriksaan PCR. Sampel PCR nantinya dikirim ke Labkesda Kaltim.
"Kami meminta warga tidak takut untuk memeriksakan diri. Meskipun gejalanya sama dengan Covid-19," pintah Bahauddin.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang memastikan tidak ada penambahan kasus flu burung. Hingga saat ini jumlah paparan unggas dengan kematian mendadak tercatat masih di angka 382 ekor.
"Kasus flu burung menyasar tiga kelurahan Meliputi Bontang Baru, Loktuan, dan Gunung Elai. Kasus terbanyak menyerang Kelurahan Bontang Baru yakni 269 ekor ayam kampung dan 69 angsa mati. Disusul Gunung Elai 35 ekor ayam kampung. Serta Loktuan 6 ayam kampung dan tiga angsa," tutur Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang, drh Riyono.
[AS | NON | ADV DINKES BONTANG]