Daerah
Berperan Aktif Kendalikan Inflasi, Bulog Samarinda Salurkan Beras Murah ke Puluhan Ribu Keluarga

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di tengah fluktuasi harga pangan yang memicu inflasi, Bulog Samarinda mengambil langkah nyata untuk membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Salah satu upaya utamanya adalah melalui penyaluran beras murah kepada 73.693 keluarga di wilayah Samarinda dan sekitarnya.
Program ini menyasar keluarga prasejahtera yang terdaftar dalam Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan 10 kilogram beras per bulan dengan harga yang lebih murah daripada harga pasaran.
Hingga pertengahan Maret 2024, Bulog Samarinda telah menyalurkan 898,66 ton beras atau 92,46% dari target total 973,86 ton. Penyaluran ini dilakukan secara bertahap dengan rinciain:
- Januari: 724,37 ton (98,30% dari target)
- Februari: 677,29 ton (91,91% dari target)
- Maret: 143,88 ton (19,50% dari target)
Bulog optimis dapat mencapai target penyaluran sebelum akhir Maret 2024.
Program CPP ini diharapkan dapat menekan laju inflasi, karena harga beras yang stabil dan terjangkau akan mengurangi tekanan pada inflasi bahan makanan. Kemudian meningkatkan ketahanan pangan keluarga prasejahtera, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Selain itu, untuk memastikan akses pangan bagi kelompok rentan, seperti keluarga dengan anak stunting atau gizi buruk.
Program ini menjangkau 6 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, yaitu Samarinda, Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Tinjau Perumahan Haji Saleh, Wali Kota Samarinda Upayakan Pengerjaan Sodetan untuk Penanganan Banjir
- FUGO Hotel Beroperasi Normal Pasca Kebakaran di Area BIG Mall Samarinda
- Panen Raya dan Turunnya Harga BBM Dorong Deflasi Kalimantan Timur -0,35 Persen pada Mei 2025
- Sambut Positif Program Sekolah Rakyat, Komisi IV DPRD Optimis Samarinda Jadi Pelopor di Kaltim
- Soroti Implementasi UU Minerba, Abdul Rohim Sebut Pembagian Keuntungan Tak Sebanding dengan Dampak yang Timbul