Advertorial

Berperan Cegah Stunting, DPRD Minta Pengawasan Program MBG Diperkuat

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 15 November 2025 05:10
Berperan Cegah Stunting, DPRD Minta Pengawasan Program MBG Diperkuat
Wakil Ketua I DPRD Kukar Abdul Rasid. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Upaya menekan angka stunting di Kutai Kartanegara (Kukar) terus didorong melalui berbagai program lintas sektor. Salah satunya lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Wakil Ketua I DPRD Kukar Abdul Rasid menilai, MBG punya peran penting dalam menjaga asupan gizi anak-anak usia sekolah. Namun ia menegaskan, manfaatnya baru maksimal jika pengawasan di lapangan benar-benar diperkuat.

Rasid mengatakan, keberadaan MBG berpotensi menutup celah kekurangan gizi harian, terutama bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah. Dengan menu yang tepat, program ini bisa menjadi bagian dari intervensi pencegahan stunting yang langsung menyasar kelompok usia paling rentan. 

“Kalau kualitas menunya dijaga dan penyalurannya tepat, program ini sangat besar manfaatnya,” ujarnya.

Meski begitu, Rasid melihat pelaksanaan di lapangan masih membutuhkan sentuhan serius. Ia menyebut pengawasan tidak boleh hanya bersifat administratif. Kontrol terhadap bahan makanan, proses pengolahan, hingga ketepatan waktu distribusi harus dilakukan secara berkelanjutan. 

“Semua pihak harus lebih teliti. Jangan sampai ada kejadian seperti di daerah lain. Ini harus jadi perhatian,” tegasnya.

Ia menekankan, kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat juga penting, sebab, tidak mungkin pengawasan hanya dibebankan ke satu pihak. Orang tua, tenaga pendidik, hingga warga sekitar harus ikut memantau apakah menu yang diberikan sesuai standar atau tidak. 

“Kalau kita sama-sama mengawasi, pelaksanaannya akan lebih hati-hati,” tambahnya.

Selain itu, politisi Golkar ini menyebut perlunya evaluasi rutin di setiap sekolah penerima MBG. Ia mendorong agar proses pelaporan dibuat lebih transparan, termasuk dokumentasi menu dan verifikasi kualitas makanan. Hal ini penting agar pemerintah bisa melihat titik-titik yang masih bermasalah dan memperbaikinya lebih cepat.

Dalam konteks pencegahan stunting, Rasid menilai MBG tidak bisa dipandang hanya sebagai program konsumsi harian. Menurutnya, ada keterkaitan langsung antara asupan gizi dan tumbuh kembang anak. Di sisi lain, program ini juga harus terhubung dengan layanan kesehatan dasar seperti pemantauan berat badan, imunisasi, dan edukasi gizi keluarga. 

“Ini investasi jangka panjang. Anak-anak kita harus tumbuh sehat dan kuat,” katanya.

Rasid juga mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Kecamatan Tenggarong.

“Dengan sosialisasi, orang tua dan sekolah jadi lebih paham. Nanti mereka bisa ikut mengawasi juga,” tutupnya.

[RWT | ADV DPRD KUKAR]  



Berita Lainnya